Kamis, 22 Mei 2025
Beranda / Berita / Nasional / Diplomasi TRK di Jakarta

Diplomasi TRK di Jakarta

Kamis, 22 Mei 2025 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Kebersamaan TR Keumangan dengan Andi Sinulingga dan Ketum Golkar Bahlil Lahadalia, Jokowi, dan TR Keumangan 


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Dalam Musyawarah Daerah ke 12 di Partai Golkar ada tradisi demokrasi yang unik yaitu gerilya musyawarah.

Setiap calon jauh-jauh hari melakukan silaturahmi dengan pemilik suara di Musda dan juga dengan tokoh kunci di Golkar.

Dan, DPP Golkar ada segalanya. DPP Golkar salah satu pemilik hak suara di Musda. Di DPP Golkar ada restu Ketua Umum, dan di DPP Golkar juga ada tokoh-tokoh penentu.

Tokoh-tokoh kunci di DPP Golkar bukan hanya kader senior Golkar tapi bisa juga sosok yang dihormati oleh para senior di Golkar. Mereka ini mesti tidak memiliki hak suara tapi memiliki pengaruh untuk mengajak pemilik suara menjatuhkan pilihannya di Musda.

Itu kita sebut dengan Diplomasi Jakarta. Dan, itu berdasarkan telisik Dialeksis, dilakukan oleh Teuku Raja Keumangan.

Sebagai kader yang tumbuh dalam tradisi keluarga yang “wa ulil amri minkum” (An Nisa - 59) TR Keumangan paham betul dengan kelok politik Golkar.

Dirinya, tidak hanya harus bermusyawarah dengan pemilik hak suara di daerah tapi juga melakukan gerilya musyawarah dengan pihak DPP Golkar, dan dengan tokoh kunci di Golkar.

Bukan hanya itu, sebelum demokrasi Musda di mulai, TR Keumangan juga melakukan pendekatan dengan calon-calon lainnya untuk bernegosiasi, sehingga Musda berjalan lancar tanpa gejolak.

Dan, itu terlihat dari pertemuan Teuku Raja Keumangan (TR Keumangan) dengan Andi Harianto Sinulingga (Andi Sinulingga). Keduanya saling bertemu, bermusyawarah, dan tentu saja saling bernegosiasi untuk memutuskan sikap dan langkah. Salah satu menyerahkan dukungannya atau maju bersama sampai pemilik hak suara menentukan pilihannya.

Pertemuan dua tokoh penting ini memberikan teladan tentang cara berpolitik yang santun dan dewasa. Sebuah nilai positif bagi generasi muda untuk belajar dari para senior dalam merajut tujuan bersama, meski berbeda sikap dan pandangan.

Proses demokrasi yang dimulai dengan gerilya musyawarah inilah yang menjadi kunci dari model berdemokrasi di Golkar sehingga paska Musda tidak terjadi gejolak panjang yang menguras energi semua pihak, dan akhirnya menelantarkan usaha-usaha memperkuat politik Golkar. []

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
hardiknas