kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Dorong Implementasi RME Terintegrasi, Kemenkes Sosialisasi SATUSEHAT di Luar Jawa-Bali

Dorong Implementasi RME Terintegrasi, Kemenkes Sosialisasi SATUSEHAT di Luar Jawa-Bali

Rabu, 28 Desember 2022 23:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Peluncuran platform SATUSEHAT pada Juli 2022. [Foto: Komariah/RRI]

DIALEKSIS.COM | Nasional - Menuju tahun 2023, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI semakin gencar melakukan sosialisasi dan pendampingan integrasi SATUSEHAT untuk mendorong implementasi rekam medis elektronik (RME) di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Indonesia.

Oleh karenanya, setelah uji coba dan pendampingan integrasi SATUSEHAT sukses dilaksanakan di Pulau Jawa-Bali, Kemenkes RI melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi dan Digital Transformation Office (Pusdatin-DTO) bersama Direktorat Pelayanan Kesehatan melanjutkan sosialisasi SATUSEHAT di empat kota di luar Pulau Jawa-Bali, yaitu Kota Bogor, Makassar, Malang, dan Medan. Kegiatan ini didukung oleh Google Cloud Indonesia.

“Setelah melakukan uji coba dan pendampingan SATUSEHAT di tujuh provinsi di Pulau Jawa-Bali, kami menemukan sebanyak 8.291 fasyankes telah siap terintegrasi. Hasil tersebut mendorong kami untuk memperluas jangkauan sosialisasi di daerah-daerah lainnya,” kata Chief of DTO, Setiaji.

Sosialisasi yang dihadiri oleh dinas kesehatan, rumah sakit daerah, dan rumah sakit vertikal masing-masing kota bertujuan untuk memperkenalkan SATUSEHAT sebagai platform integrasi data kesehatan individu antar fasyankes melalui standardisasi dan digitalisasi. Serta mendorong fasyankes untuk menggunakan Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang telah digunakan untuk terintegrasi SATUSEHAT.

Country Lead Public Sector PT Google Indonesia, Anne Yurico, mengatakan, sosialisasi SATUSEHAT ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem kesehatan di Indonesia sehingga akan berdampak positif pada pelayanan kesehatan.

Lebih lanjut, Anne mengungkapkan bahwa transformasi digital telah mendorong pemanfaatan teknologi di bidang kesehatan dan menciptakan inovasi-inovasi baru yang dapat meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan, termasuk di tingkat puskesmas, klinik, rumah sakit, laboratorium, dan apotek.

“Tentunya, kami berharap agar sosialisasi dan pendampingan integrasi SATUSEHAT dapat terus dilanjutkan di luar Pulau Jawa-Bali, sehingga membantu fasyankes untuk bersiap diri menuju penerapan RME yang terintegrasi SATUSEHAT,” tutup Setiaji. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda