kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / DPR RI Kecam Aksi Pemukulan Terhadap Pengunjuk Rasa

DPR RI Kecam Aksi Pemukulan Terhadap Pengunjuk Rasa

Jum`at, 23 Agustus 2024 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Seorang pengunjuk rasa memegang kepalanya yang mengeluarkan darah, diduga akibat tindakan aparat kepolisian. Foto: net


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Beredar video singkat yang memperlihatkan seorang pengunjuk rasa memegang kepalanya yang mengeluarkan darah, diduga akibat tindakan aparat kepolisian.

Aksi pemukulan terhadap pengunjuk rasa oleh aparat kepolisian mendapat kecaman dari sejumlah tokoh dan politisi. Mereka menyatakan tindakan tersebut sangat bertentangan dengan tugas pokok dan fungsi kepolisian yang seharusnya melindungi masyarakat, bukan sebaliknya. Para tokoh dan politisi menuntut agar Kapolda Aceh segera meminta maaf kepada pengunjuk rasa, terutama korban pemukulan, dan memberikan kompensasi.

M. Nasir Djamil, salah seorang politisi Aceh di Senayan, ketika dikonfirmasi mengenai hal ini menyatakan kekecewaannya dan mengecam aksi pemukulan oleh aparat kepolisian terhadap pengunjuk rasa. Menurutnya, pemukulan dan kekerasan oleh aparat sebenarnya bisa dihindari jika polisi mengedepankan pendekatan dialogis dan humanis.

"Polisi itu pengayom, pelindung, dan juga pengaman masyarakat. Unjuk rasa itu dilindungi oleh konstitusi. Karena itu, saya menyayangkan dan mengecam aksi kekerasan aparat polisi terhadap pengunjuk rasa yang mengalami luka serius," ujarnya.

Menurut Nasir, polisi melalui bidang yang terkait dengan situasi di lapangan seharusnya sudah bisa memetakan dan melakukan "cooling system" agar unjuk rasa berlangsung tertib, aman, dan damai. Kalaupun ada kalimat atau pernyataan kasar dan keras, hal itu tentu masih bisa ditoleransi.

"Cooling system itu berfungsi untuk mendinginkan dan mengamankan unjuk rasa agar mereka tidak anarkis," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda