kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Dua Inovasi Layanan Publik Indonesia Rebut Penghargaan UNPSA 2024

Dua Inovasi Layanan Publik Indonesia Rebut Penghargaan UNPSA 2024

Minggu, 30 Juni 2024 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Penghargaan dari PBB (UNOSA 2024) diterima langsung oleh Inspektur Jenderal KLHK Laksmi Wijayanti dan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu. Pemberian penghargaan dilakukan di Incheon, Korea Selatan pada 26 Juni 2024. [Foto: dok. KemenPANRB]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Dua inovasi pelayanan publik Indonesia mendapatkan penghargaan di tingkat dunia. Inovasi milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Pemkot Semarang berhasil menorehkan prestasi pada ajang bergengsi United Nations Public Service Awards (UNPSA) 2024.

Inovasi SIDIK (Sistem Informasi Data Indeks Kerentanan) dari KLHK memenangkan kategori khusus “Tackling Climate Change”. Sedangkan inovasi SAN PIISAN (Sayangi Dampingi Ibu Anak Kota Semarang) dari Pemkot Semarang mendapatkan predikat Honorable Mention untuk kategori Pelayanan Publik Responsif Gender.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas menyampaikan apresiasi kepada kedua instansi pemerintah tersebut karena berhasil mengharumkan tanah air di kancah internasional.

“Indonesia terus berkomitmen mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas. Inilah wujud birokrasi berdampak. Manfaat inovasi dirasakan oleh publik dan diakui oleh dunia. Selamat untuk inovator, kami turut bangga,” ujar MenPANRB dalam keterangan tertulisnya, Minggu (30/6/2024).

Penghargaan dari PBB ini diterima langsung oleh Inspektur Jenderal KLHK Laksmi Wijayanti dan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu. Pemberian penghargaan dilakukan di Incheon, Korea Selatan pada 26 Juni 2024.

UNPSA merupakan ajang penghargaan internasional paling prestisius dalam bidang pelayanan publik yang diselenggarakan PBB. Pada tahun 2024, terdapat tiga kategori, yakni Inovasi pada Institusi Publik, Pelayanan Publik Responsif Gender, serta kategori khusus Mengatasi Perubahan Iklim.

Tak hanya di tahun ini, Indonesia juga berhasil mendapatkan peringkat pertama pada tahun 2018 dengan inovasi Sistem Early Diagnosis And Treatment (EDAT) dari Kabupaten Teluk Bintuni dan pada tahun 2019 dengan inovasi PetaBencana.id dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda