kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Eksistensi Jaringan Survei Inisiatif Selama Satu Dekade Lebih

Eksistensi Jaringan Survei Inisiatif Selama Satu Dekade Lebih

Senin, 07 Oktober 2024 16:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : ADF

Ilustrasi logo Jaringan Survei Inisiatif. Foto: for Dialeksis.com

DIALEKSIS.COM | Nasional - Munculnya Bravo Fanta Institute sebagai lembaga survei yang menyatakan elektabilitas pasangan Bustami-Fadhil mencapai 52,08 persen, sementara pasangan Mualem-Dekfadh hanya memperoleh 41,25 persen, dengan 6,67 persen responden belum menentukan pilihan, langsung memicu perdebatan di Aceh.

Beragam tanggapan muncul dari berbagai kalangan, mulai dari akademisi hingga lembaga riset seperti Aceh Institute, serta kelompok ormas dan tim pemenangan Mualem-Dekfadh. Banyak yang mempertanyakan kredibilitas, profesionalisme, dan integritas dari rekam jejak Bravo Fanta Institute sebagai lembaga survei.

Melihat hal tersebut, tim dari Dialeksis tertarik menelusuri lebih jauh dan menemukan bahwa ada lembaga survei nasional lain yang beroperasi di Aceh, yakni Jaringan Survei Inisiatif (JSI).

Profil dan Riwayat Jaringan Survei Inisiatif (JSI)

Hasil investigasi tim Dialeksis menemukan bahwa JSI didirikan secara resmi melalui akta notaris Nurdani SH, Sp.N, bernomor 33 pada 23 Agustus 2013, dengan perubahan akta terakhir nomor 45 pada tahun 2018, yang terdaftar di Kemenkumham. Selain itu, JSI juga terdaftar di Kementerian Dalam Negeri dengan nomor registrasi 0100-00-00/103/II/2019 dan memiliki NPWP 70.063.980.0-101.000.

JSI kerap tercatat bekerja sama dengan berbagai lembaga pemilu, termasuk Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh dan KIP Kota Banda Aceh. Pada pemilu serentak tahun 2014, JSI menerima penghargaan dari KIP Banda Aceh atas kontribusinya dalam penyelenggaraan pemilu, yang ditandatangani oleh Ketua KIP, Indra Milwady.

Tidak hanya itu, JSI juga tercatat sebagai lembaga pemantau resmi Pemilu 2024 dengan sertifikat akreditasi nomor 06/PM.05/K.AC/II/2024 yang ditandatangani oleh Ketua Panwaslih Aceh, Agus Syahputra.

Pengakuan Kredibilitas JSI dari Berbagai Pihak

Pengakuan akan kredibilitas JSI datang dari berbagai pihak, termasuk Kemenkopolhukam, Kementerian Dalam Negeri, Badan Intelijen Negara, dan Kepolisian Republik Indonesia. Pengakuan serupa juga diberikan oleh berbagai elemen masyarakat sipil, seperti FRAKSI Pilkada dan Forum LSM Aceh, yang pernah berkolaborasi dengan JSI dalam berbagai kegiatan riset dan pelatihan.

Selama lebih dari satu dekade, JSI telah menjalin kemitraan dengan berbagai lembaga, baik di tingkat lokal maupun nasional, serta memproduksi berbagai hasil riset, seperti ANSIS, Kajian Tematik, dan Monev Media, yang menunjukkan fokusnya dalam analisis dan pelatihan. Selain survei dan riset, JSI juga memiliki produk turunan lainnya yang telah diakui di berbagai kalangan.

Bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang JSI, hasil-hasil risetnya dapat dilihat melalui link berikut: https://jsinisiatif.id

Penilaian dari Tokoh dan Institusi Terkait

Wakil Ketua Komisi Independen Pemilihan Aceh, Agusni AH, memberikan penilaian positif terhadap keberadaan JSI, menyebut lembaga ini memiliki citra yang baik, kredibilitas yang terjaga, serta profesionalisme yang tinggi. 

Ia juga menyebutkan bahwa JSI pernah terlibat dalam penelitian bersama KIP Aceh, khususnya di era kepemimpinan Ridwan Hadi, dalam pemantauan proses pemilu di Aceh.

"JSI keberadaannya mampu memberikan warna dari Aceh untuk nasional sehingga nyata keberadaan lembaga ini, bahkan sepengetahuan saya selalu jadi rujukan pemerintah pusat," tegasnya. 

Selain itu, Ketua Panwaslih Aceh, Agus Syahputra, menekankan pentingnya keberadaan lembaga riset seperti JSI dalam memberikan data yang akurat dan objektif mengenai situasi politik dan pemilihan umum di Aceh. "Lembaga seperti JSI membantu masyarakat memahami dinamika politik secara jelas dan menjadi alat kontrol independen yang menyajikan hasil riset yang berimbang," ujar Agus.

Agus juga menegaskan pentingnya transparansi dan kredibilitas lembaga survei untuk memastikan bahwa data yang dihasilkan benar-benar merefleksikan kondisi lapangan. 

Ia mengungkapkan harapannya agar JSI terus berkolaborasi dengan Panwaslih dan elemen masyarakat untuk memperkuat hasil riset yang lebih komprehensif.

"Kami bahkan selalu mengundang diskusi terkait dunia riset dalam urusan kepemiluan, dan selalu masuk terlibat sebagai lembaga pemantau pemilu," pungkasnya. 

Keyword:


Editor :
Redaksi

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda