kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Empat Sektor Potensial Investasi di Indonesia

Empat Sektor Potensial Investasi di Indonesia

Selasa, 02 Juli 2019 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengajak investor global berinvestasi di Indonesia, khususnya 4 sektor potensial, pada kegiatan IIIF 2019 di London, Selasa (2/7/2019). [Foto: Bank Indonesia]

DIALEKSIS.COM | London - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengajak investor global untuk segera berinvestasi di Indonesia karena prospek ekonomi Indonesia yang sangat cerah. 

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang solid dan stabilitas makroekonomi yang tetap terjaga di tengah dinamika perekonomian global, kondusif untuk iklim investasi di Indonesia. 

Terdapat 4 (empat) sektor potensial untuk berinvestasi di Indonesia, yaitu sektor manufaktur, pariwisata, perikanan, dan infrastruktur. Untuk mendukung tetap terjaganya stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia, termasuk pengembangan 4 (empat) sektor potensial investasi di Indonesia, BI terus melakukan bauran kebijakan serta melakukan sinergi dengan Pemerintah dan OJK. Hal tersebut disampaikan Gubernur BI dalam Indonesia Infrastructure Investment Forum (IIIF) 2019, Selasa (2/7/2019) di London.

Peluang investasi di sektor manufaktur fokus pada 3 komoditi ekspor Indonesia, yaitu otomotif, tekstil dan alas kaki. Peluang investasi untuk sektor pariwisata difokuskan pada pengembangan prioritas tujuan pengembangan dan branding pariwisata Indonesia (Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, Joglo Semar, Bali, Jakarta, Banyuwangi, Bromo dan Kepulauan Riau). 

Sementara untuk sektor perikanan, peluang investasi terbuka khususnya di Indonesia Kawasan Timur untuk pengembangan budidaya dan industri pengolahan pendukungnya, mengingat besarnya potensi sumber daya alam Indonesia. 

Peluang investasi di sektor infrastruktur level nasional, mengacu kepada daftar proyek strategis nasional yang diterbitkan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), terdiri dari 223 proyek dan 3 program.

Untuk mendukung pembangunan proyek infrastruktur, BI terlibat dalam Strategi Nasional Pendalaman Pasar Keuangan sebagai implementasi reformasi struktural pada pembiayaan infrastruktur dan terus mengembangkan instrumen hedging di pasar valuta asing untuk meningkatkan pembiayaan inovatif dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur.

IIIF 2019 menjadi ajang promosi peluang investasi di 4 (empat) sektor tersebut dan dihadiri pelaku usaha, kalangan investor, institusi keuangan, dan asosiasi pengusaha khususnya di negara setempat. 

Penyelenggaraan IIIF 2019 merupakan kerjasama antara KBRI London, Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) London, Kantor Perwakilan Luar Negeri (KPw LN) Bank Indonesia London, Kementerian Pariwisata dan Kementerian Perhubungan.

Pelaksanaan IIIF 2019 adalah perwujudan program linkage Investor Relation Unit/IRU-Regional Investor Relation Unit/RIRU-Global Investor Relation Unit/GIRU yang merupakan upaya integrasi kegiatan hubungan investor di tingkat regional, nasional maupun internasional. 

Linkage IRU-RIRU-GIRU tersebut ditujukan untuk mensinergikan upaya dan peran kementerian/lembaga dan Bank Indonesia dalam mengelola persepsi positif terhadap ekonomi Indonesia untuk mendorong aliran investasi ke Indonesia, antara lain melalui kegiatan promosi terpadu. (rel)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda