DIALEKSIS.COM | Singkil - Tim Ganesha Operation Plastic (GaneOptic) yang beranggotakan dari beberapa institusi pendidikan di Indonesia yaitu Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri (FTI) Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), dan Universitas Insan Budi Utomo (UIBU) Malang berkolaborasi melaksanakan program pengabdian masyarakat di Desa Pulau Balai, Kecamatan Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini, yaitu pada Senin hingga Rabu, 18-20 Agustus 2025, menghadirkan tim GaneOpTic yang memberikan bantuan berupa alat smelter untuk mendaur ulang sampah plastik.
Program ini didanai melalui Program Pengabdian Masyarakat Bottom Up Tahun 2025 Tahap II “GaneOpTic ITB” di Lingkar 5: Daerah 3T.
Secara keseluruhan, kegiatan ini diketuai oleh Dr. Megawati Zunita, S.Si., M.Si. (Dosen Prodi Teknik Kimia ITB), dengan tim dosen yang terdiri atas Ir. Rozar Rayendra, S.T., M.Sc. (Dosen Prodi Teknik Industri UMRI), Viona Aulia Rahmi, S.T., M.T. (Dosen Prodi Teknik Kimia UMRI), serta Mulyana, S.T., M.T. (Dosen Prodi Teknik Kimia UIBU). Adapun anggota mahasiswa yang terlibat yaitu Nur Azura Lubis, S.T. dan Firda Ellysa, S.T. dari Program Magister Teknik Kimia ITB, serta Ogi Oreza Sativa dari Program Sarjana Teknik Mesin, Universitas Malikussaleh, Aceh.
Pemilihan Desa Pulau Balai sebagai lokasi pengabdian didasarkans pada data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Aceh Singkil tahun 2024. Berdasarkan komposisi jenis sampah, plastik menempati urutan kedua terbanyak sebesar 22%, setelah sisa makanan yang mencapai 30%.
Aceh Singkil memiliki dua kecamatan yang termasuk kategori daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal), yaitu Pulau Banyak dan Pulau Banyak Barat. Berdasarkan data DLH tahun 2022, Kecamatan Pulau Banyak menghasilkan timbulan sampah plastik sebesar 668 ton/tahun, sedangkan Pulau Banyak Barat sebesar 388 ton/tahun.
Atas dasar data tersebut, Desa Pulau Balai yang juga merupakan ibu kota Kecamatan Pulau Banyak dipilih sebagai lokasi kegiatan pengabdian masyarakat.
Kegiatan ini dipimpin langsung Dr. Megawati Zunita, S.Si., M.Si., serta dihadiri oleh berbagai pihak dari unsur akademisi, pemerintah daerah, dan masyarakat. Acara juga dihadiri oleh Sabran, S.T., Plt. Kabid PSLB3PP Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Singkil, Arsan Rolanda Pratama perwakilan Kecamatan Pulau Banyak, Irwansyah Manurung Ketua Danramil, serta para tokoh masyarakat dan perangkat Desa Pulau Balai.
Dalam sambutannya, Ketua Tim Pelaksana, Dr. Megawati Zunita, S.Si., M.Si., menegaskan bahwa GaneOpTic adalah Solusi pengolahan sampah plastik yang dapat digunakan oleh masyarakat.
“Alat smelter yang akan dioperasikan di Desa Pulau Balai diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengolah sampah plastik. Ke depannya, produk paving block hasil olahan smelter ini tidak hanya dapat dimanfaatkan oleh warga setempat, tetapi juga berpotensi menjadi usaha desa yang bernilai ekonomi, misalnya dengan menjualnya ke desa-desa lain. Dengan demikian, Desa Pulau Balai dapat memproduksi paving block secara mandiri,” jelasnya.
Kepala Desa Pulau Balai, Rudi Ansari, memberikan apresiasi tinggi kepada Tim GaneOpTic ITB dan seluruh pihak yang terlibat. Ia menekankan bahwa kolaborasi semacam ini sangat membantu desa dalam mengatasi masalah sampah plastik yang masih menjadi tantangan.
Sesi pemaparan materi diawali oleh Mulyana, S.T., M.T. yang membawakan tema “Pemanfaatan Sampah Plastik Melalui Daur Ulang untuk Mengurangi Dampak Polusi Plastik.”
Pemaparan berikutnya disampaikan oleh Viona Aulia Rahmi, S.T., M.T. dengan tema “Laut bebas sampah: menjaga laut agar tetap bersih demi masa depan bumi,” dan ditutup oleh Ir. Rozar Rayendra, S.T., M.Sc. dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat Menjadi Desa Mandiri.”
Suasana diskusi berlangsung interaktif dan menarik. Peserta terlihat antusias, terutama saat sesi tanya jawab, di mana banyak pertanyaan diajukan terkait pemanfaatan teknologi daur ulang plastik dan peluang penerapannya di lingkungan masyarakat.
Setelah sesi pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan penggunaan alat smelter bagi masyarakat Desa Pulau Balai yang dikoordinir langsung oleh Dr. Megawati Zunita beserta Tim mahasiswa yang terdiri dari Nur Azura Lubis, S.T., Firda Ellysa, S.T., Ogi Oreza Sativa.
Pelatihan yang berlangsung di TPS3R ini mencakup pengenalan fungsi alat, pengaturan suhu dan perlengkapan, hingga praktik langsung proses pembuatan paving block dari sampah plastik. Plastik bekas dilelehkan di dalam wadah smelter, kemudian dituangkan ke cetakan berbentuk segi enam, direndam dalam bak air, hingga akhirnya dilepas dari cetakan menjadi paving block yang siap digunakan.
Warga tampak antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka tidak hanya menyaksikan prosesnya, tetapi juga berkesempatan mencoba langsung penggunaan alat smelter, sehingga menambah pemahaman sekaligus membuka peluang pemanfaatan teknologi ini untuk pengelolaan sampah di desa mereka.
Selain itu, pihak ITB juga menyerahkan cenderamata kepada perwakilan desa sebagai simbol kerja sama dan komitmen dalam membangun kesadaran lingkungan di tengah masyarakat. Dengan adanya kombinasi edukasi, pemberian alat smelter, serta pelatihan penggunaannya, kegiatan ini menjadi wujud nyata sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat. Ke depan,
program ini diharapkan dapat berjalan secara berkelanjutan dan memberikan dampak signifikan, sekaligus menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menerapkan inovasi teknologi untuk pengolahan sampah plastik. [*]