kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Ganjar: Jangan Nikah Muda Guna Cegah Stunting dan Kematian pada Ibu juga Anak

Ganjar: Jangan Nikah Muda Guna Cegah Stunting dan Kematian pada Ibu juga Anak

Minggu, 17 September 2023 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +




Bakal calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo. Foto: Ist


DIALEKSIS.COM | Nasional - Pernikahan adalah proses pengikatan janji suci antara seorang laki-laki dan seorang perempuan. Pernikahan merupakan ibadah yang mulia dan Suci. Pernikahan tidak boleh dilakukan sembarangan karena ini merupakan bentuk ibadah terpanjang dan dapat dijaga hingga maut memisahkan.

Tujuan  dari menikah adalah mencari teman agar tidak kesepian. Namun tak hanya sebatas itu karena tujuan menikah adalah tidak hanya “mencari teman” untuk sekadar bersenang-senang, tapi teman dalam menjalani kehidupan baik dalam keadaan senang maupun duka. Bagi banyak pasangan, tujuan menikah adalah untuk memiliki keturunan yang sehat dan tidak mengalami gangguan tumbuh kembang, seperti stunting. Di sinilah pentingnya pasangan untuk memastikan kesehatan masing-masing. Karena anak-anak yang sehat lahir dari ayah dan ibu yang juga sehat.

Banyak alasan mengapa seseorang memutuskan untuk menikah muda. Salah satunya adalah masalah ekonomi yang menghambat dalam melanjutkan pendidikan, sehingga orang tua juga mendukung pernikahan tersebut walaupun anak tersebut belum dewasa secara pemikiran serta belum memiliki pengetahuan yang mumpuni untuk menjalani kehidupan. Kerap kali orang tua berpikir bahwa masalah akan selesai apabila sudah menikah, dengan alasan anak tersebut sudah ada yang membiayai kehidupannya.

Kenyataannya, hal sebagaimana disebutkan di atas tidaklah sepenuhnya benar. Terdapat beberapa risiko yang dapat dialami apabila memutuskan untuk menikah muda antara lain berpotensi menimbulkan gangguan psikologis. Studi menyebutkan bahwa anak yang dipaksa nikah muda berisiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan mental. Baik itu gangguan kecemasan, stres, atau depresi.  Komplikasi kehamilan pada ibu, melahirkan di usia muda berisiko untuk menyebabkan terjadinya preeklamsia maupun anemia. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi serius seperti eklamsia yang berakibat fatal, bahkan kematian pada ibu dan bayi. 

Menanggapi hal tersebut, Bakal calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo mengatakan, kalau kamu sudah siap maka niatkan. Namun, bagi para pemuda dan pemudi ia ingatkan untuk jangan cepat-cepat menikah muda. Sebutnya, di Jawa Tengah sudah ada program 'Jo Kawin Bocah' artinya 'Jangan Menikah Dini'.

Hal ini dilakukan agar memikirkan beberapa permasalahan, yakni mental, fisik, dan masyarakat perlu mencegah stunting. Maka, sekarang kalau orang mau menikah dengan BKKBN misalnya sampai dibuat tiga bulan konseling sebelum menikah. 

"Siap-siap sehat, ngak papa kok cuma pemeriksaan biasa aja sehingga saat waktu tiga bulan yang sudah ditentukan itu karena kamu sehat, maka kamu menikahlah," ucapnya dalam video yang dikutip Dialeksis.com pada akun Tiktok pribadinya @Ganjarpranowo.

Lanjutnya, jadi saat kamu menikah sudah siap, maka kamu akan siap-siap juga untuk hamil. Artinya kondisi kesehatan seseorang sudah dicek, sehat semua nih misalnya, mulai dari itu pelihara bayimu dan dua orang yang harus kamu pelihara. Nanti ketika lahir, ibunya sehat, bayinya juga sehat. 

Oleh karena itu, kenaikan signifikan angka kematian ibu pada tahun 2020 menuju 2021 adalah kehamilan yang rentan selama pandemi. Tahun 2022 Jawa Tengah berhasil menurunkan angka kematian ibu melahirkan hingga 57,49% dari tahun sebelumnya. Sedangkan Angka kematian bayi tahun 2013-2022 terus menurun. Pada tahun 2013 yakni 10,41 yang artinya terdapat 11 kematian bayi setiap 1.000 kelahiran hidup. Sementara itu, tahun 2022 sebanyak 7,02 artinya terdapat 8 kematian bayi setiap 1.000 kelahiran hidup.

Jadi, sebagian besar angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian balita karena terlambat menikah dan birokrasi tadi, akhirnya ia terinspirasi dan buat program "Jateng Gayeng Nginjeng Wong Meteng" 

"Cinta itu perlu, tapi kesiapan mental dan fisik juga perlu diperhatikan karena menikah adalah ibadah terpanjang, jadi harus dipersiapkan segala sesuatunya," pungkasnya [Auliana Rizky]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda