kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Ganjar Paparkan Peran Strategis Mahasiswa

Ganjar Paparkan Peran Strategis Mahasiswa

Minggu, 19 September 2021 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Ganjar Pranowo. [Foto: STABN Raden Wijaya]


DIALEKSIS.COM | Jawa Tengah - Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Raden Wijaya menggelar kuliah umum yang bertajuk Peran Strategis Mahasiswa Untuk Indonesia Maju. Dalam kuliah umum secara daring kali ini, Sabtu (18/9/2021) STABN Raden Wijaya menghadirkan Ganjar Pranowo untuk memaparkan tantangan mahasiswa di masa depan.

Berdasarkan rilis yang diperoleh Dialeksis.com, Minggu (19/9/2021), Mengawali pemaparan materinya Ganjar menyapa para hadirin dengan sangat hangat, selanjutnya memulai memaparkan data jumlah penduduk Jateng yang berjumlah 36,52 juta jiwa dan mahasiswa masuk dalam kategori Gen Z sebanyak 25,31%. “Sekarang ini justru yang paling banyak adalah generasi Z, bukan lagi generasi millenial”, tutur Ganjar mengawali presentasi.

Masuk ke dalam point penting selanjutnya peran mahasiswa menurut Gubernur Jateng adalah sebagai iron stock yaitu sebagai calon penerus kepemimpinan. Kepemimpinan harus mulai dilatih dari sekarang, karena kesempatan menjadi pemimpin tidak datang dengan tiba-tiba tanpa persiapan. Selain itu mahasiswa dituntut menjadi agen of change yang harus berpikir aktif dan kreatif serta menjaga nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di masyarakat.

“Guyub rukun itu menurut saya nilai yang luar biasa, tolong menolong begitu ya” ucap Ganjar. Tidak hanya itu Gubernur Jateng tersebut juga menambahkan pentingnya keteladanan mewujudkan bangsa yang beradab dan bermartabat. Sekarang ini masyarakat butuh contoh, menurutnya akhir-akhir ini banyak sekali yang membuli, memaki, padahal seharusnya teladan yang dibutuhkan adalah teladan yang baik di masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut Ganjar juga menyampaikan pentingnya mahasiswa sebagai sosial control yang mampu memberikan keteladanan dalam menjaga integritas tinggi agar mampu menjaga keseimbangan. Mahasiswa identik dengan memiliki rasa ingin tahu dan keberanian yang tinggi, namun harus menghindarkan diri dari perilaku yang berisiko, seperti kekerasan, perundungan, penyalahgunaan napza dan minuman keras.

Dalam pemaparannya Ganjar mengajak mahasiswa untuk turut serta dalam gerakan “Eling lan Ngelingke” yang bisa dilakukan pada saat pandemi ini. Gerakan yang artinya “Ayo Saling Mengingatkan” ini merupakan inisiatif Gubernur Jateng untuk mensosialisasikan pentingnya penerapan protokol kesehatan. “Ayo saling mengingatkan, kalau lihat kerumunan ingatkan jaga jarak, jika lihat ada yang tidak maskeran ingatkan pakai masker, satu lagi wajib mengingatkan sering cuci tangan” tandas Ganjar Pranowo.

Tantangan-tantangan mahasiswa sekarang menurut Ganjar tidak hanya sekedar menjadi pelapor, tetapi juga menjadi pelopor, mempelopori hal-hal yang positif terlebih di saat pandemi bisa sebagai pembawa informasi yang akurat di masyarakat. Ada banyak berita hoax yang tersebar kemana-mana melalui berbagai media tentang covid-19. Ganjar menerangkan bahwa ada masyarakat yang termakan berita hoax. “Ada lo kemarin yang tidak percaya covid terus kemudian kena covid karena kemakan hoax, divaksin ndak mau dan meninggal, anaknya pun menyesal, ngeri ya ngeri” tambah Ganjar.

Di akhir diskusi dengan mahasiswa Ganjar mengingatkan harus berhati-hati dalam bermedia sosial agar jangan sampai kemakan berita hoax yang menyesatkan karena dampaknya sangat bahaya. Mahasiswa diingatkan harus bijaksana dalam membuat konten di media sosial agar jangan sampai membuat gaduh masyarakat. (*)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda