kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Gubernur Lemhanas Luncurkan Buku, Berikut Tanggapan Tokoh Muda Asal Aceh

Gubernur Lemhanas Luncurkan Buku, Berikut Tanggapan Tokoh Muda Asal Aceh

Sabtu, 28 Agustus 2021 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Gubernur Lemhanas, Agus Widjojo (kiri) dan Yusri Kasim, alumni Lemhanas asal Aceh (kanan). [Foto: Ist.]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Baru-baru ini, pada Rabu (25/8/2021), Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Agus Widjojo meluncurkan buku yang menceritakan kehidupan dan pemikirannya selama berkarier di militer. 

Dikutip dari siaran pers Lemhanas, buku 'Tentara Kok Mikir' membahas berbagai dimensi kehidupan Agus Widjojo, mulai dari kehidupannya di masa kecil, kepribadian, kiprah di militer hingga jejaring dengan organisasi masyarakat sipil.

Yusri Kasim, alumni Lemhannas asal Aceh memberikan tanggapannya terhadap buku Tentara Kok Mikir: Inspirasi Out of the Box Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo yang resmi diluncurkan di Kantor Lemhannas RI Jakarta, Jumat (27/8/2021).

Yusri kasim tokoh muda asal Provinsi Aceh menyebutkan buku ini memang spesial sekaligus kado istimewa menjelang berakhirnya tugas beliau di Lemhannas RI yang kemudian selanjutnya akan ditugaskan Presiden RI sebagai Dubes di Republik Filipina merangkap Kepulauan Marshall Islands dan Republik Palau serta berkedudukan di Manila.

Selain tidak mudah memberikan kesempatan TNI untuk masuk ke urusan domestik, pemikiran beliau terkait reformasi militer yang beririsan dengan demokrasi lainnya adalah tidak melihat sistem politik dari peraturan, anggaran atau ekonomi, melainkan harus dilihat dari aspek budaya.

Yusri menambahkan, buku ini baik untuk kalangan akademisi, politikus, akademisi, intelektual publik, wartawan, generasi milenial, institusi bisnis, dan birokrat yang memberikan endorsement. 

Pemikiran-pemikiran Agus Widjojo dituangkan dalam buku Tentara Kok Mikir karya Bernarda Rurit yang disunting oleh Nugroho Dewanto.

Buku setebal 440 halaman dengan ukuran 15 x 23 cm tersebut terdiri dari sebelas bab dan memakan proses penulisan selama satu tahun. Buku ini lebih memberi ruang pada sisi humanis, keluarga, kemiliteran, dunia LSM, dan aktivitas organisasi Pak Agus Widjojo yang menjadi bagian dari sejarah bangsa. [r]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda