Harga Gula Naik Terus, Kemendag Bersiap Operasi Pasar
Font: Ukuran: - +
Ilustrasi
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan distributor untuk pelaksanaan operasi pasar guna mengendalikan gejolak harga gula yang terus naik hingga di atas harga acuan.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga rata-rata gula pasir nasional hingga kemarin sudah mencapai Rp17.400 per kilogram. Harga tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga acuan tingkat konsumen sebesar Rp12.500 per kg.
"Jadi, pada dasarnya stok ini masih cukup. Kita juga akan operasi pasar sesegera mungkin. Kemarin sudah bicara dengan distributor, ini ada stok sekitar 160 ribu ton saat ini," kata Agus saat ditemui seusai Dialog Nasional Perdagangan di Jakarta, kemarin.
Mendag menjelaskan saat ini stok gula pasir di tingkat distributor masih tersedia sebanyak 160 ribu ton. Karena itu, ia meminta agar para distributor segera mengeluarkan stok untuk menahan harga gula yang kian merangkak tinggi.
Ia menargetkan stok gula akan dikeluarkan sesegera mungkin dengan harga jual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp12.500 per kilogram.
Harus sesuai dengan HET, nanti kita lihat. Kita segera mungkin operasi pasar. Kemarin kita sudah ada komitmen 2-3 hari akan keluar karena stoknya sudah siap, bukan tidak ada," Agus menegaskan.
Selain itu, impor gula yang akan masuk hingga akhir Maret ini mencapai 260 ribu ton. Volume tersebut merupakan bagian dari izin impor yang diterbitkan Kementerian Perdagangan pada tahun ini.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan telah menerbitkan surat persetujuan impor (PI) untuk komoditas gula kristal mentah (GKM) sebanyak 438.802 ton sebagai bahan baku gula kristal putih (GKP) yang dikonsumsi masyarakat.
Dari SPI yang telah diterbitkan itu, Perum Bulog mendapat tugas mengimpor gula mentah (raw sugar) sebesar 29.750 ton. Untuk pelaksanaannya, Bulog mempertimbangkan akan mengimpor dari negara yang berdekatan, seperti Thailand, Australia, dan India, agar proses pengiriman lebih cepat. (Im/Mediaindonesia)