kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Harga Tiket Domestik Melonjak, Warga Aceh Ubah Rute ke Malaysia

Harga Tiket Domestik Melonjak, Warga Aceh Ubah Rute ke Malaysia

Sabtu, 12 Januari 2019 14:05 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: Ist.

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Awal tahun 2019, maskapai domestik mengejutkan banyak kalangan, khususnya konsumen penerbangan. Mulai dari kenaikan tiket hingga penghapusan bagasi cuma-cuma 20 kg. 

Baru-baru ini pula sebuah fenomena baru melanda orang-orang Aceh yang ingin bepergian ke Jakarta dengan pesawat. Pasalnya, sebagian besar warga Aceh, terutama yang menggunakan uang pribadi, kini memilih berangkat ke Jakarta melalui Kuala Lumpur, Malaysia.

Warganet ramai-ramai memosting perbandingan harga tiket antara penerbangan domestik (Banda Aceh-Medan-Jakarta atau Banda Aceh langsung ke Jakarta), dengan penerbangan melalui jalur internasional (Banda Aceh-Kuala Lumpur-Jakarta).

Tampak perbedaan mencolok antara keduanya. Harga tiket domestik Banda Aceh-Jakarta mencapai sekitar Rp 3 juta, sementara harga tiket Banda Aceh-Jakarta via Kuala Lumpur, tidak sampai Rp 1 juta.

Perjalanan awal tahun sedikit terganggu dengan fenomena kenaikan tiket rute domestik ini ujar salah seorang pemuda asal kota lhokseumawe, Muhammad Ichsan, warga Aceh yang saat ini berdomisili di Jakarta, kepada media, Sabtu (12/1) siang.

"Penerbangan Aceh -Jakarta membuat masyarakat Aceh tidak hilang akal sebagaimana masyarakat provinsi tersebut yang sejak era penjajahan terkenal cerdik dan banyak akalnya. Saat ini akal cerdik turun temurun masyarakatnya ramai-ramai membuat paspor khusus hanya numpang transit pulang pergi pesawat Jakarta-Banda Aceh dan sebaliknya via malaysia," ujar Ichsan. 

Diketahui jarak Provinsi Aceh ke Negara Serumpun Malaysia sangatlah dekat hanya 1442 km via darat, standar tiket Rp 300-500 ribuan via pesawat.

"Sehingga wajar tiket transit murah meriah," tambah Ichsan. 

"Aceh sudah seperti negara bagian Malaysia saja akhir-akhir ini. Setidaknya untuk penerbangan kita saat ini," tutupnya. (*)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda