Ini Jadwal Program Belajar di Rumah Kemdikbud dari TVRI
Font: Ukuran: - +
[Foto: dok. Liputan 6]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan program Belajar dari Rumah sebagai alternatif belajar di tengah pandemi Coronavirus Disease (Covid-19). Kemendikbud menggandeng Televisi Republik Indonesia (TVRI).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dalam peluncuran program Belajar dari Rumah di Jakarta, pada Kamis 9 April 2020 mengatakan, program tersebut merupakan bentuk upaya Kemendikbud membantu terselenggaranya pendidikan bagi semua kalangan masyarakat di masa darurat Covid-19.
Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud) Hilmar Farid menjelaskan detail mengenai program Belajar dari Rumah di TVRI.
Setiap hari dari Senin hingga Jumat ada siaran pembelajaran untuk seluruh jenjang dari PAUD sampai SMA/SMK dan program untuk orang tua (parenting). "Tiap jenjang ada waktu setengah jam," ujarnya.
"Materi siaran berasal dari berbagai sumber, seperti TV Edukasi yang diproduksi Kemdikbud maupun pihak di luar Kemdikbud," terangnya.
Hilmar menuturkan, pada Sabtu dan Minggu ada program khusus kebudayaan berisi antara lain gelar wicara dan yang membahas berbagai aspek kebudayaan, rekaman pertunjukan kesenian, film pendek dan animasi, serta laporan tentang kegiatan kebudayaan dari seluruh Indonesia.
Kemudian pada malam hari, kecuali Jumat dan Minggu, Kemendikbud juga akan menyiarkan sejumlah film nasional, mulai dari film anak, drama, hingga dokumenter.
"Program (Belajar dari Rumah) ini akan sudah disiapkan untuk 90 hari ke depan. Saat ini tim produksi sedang menyiapkan tayangan untuk dua minggu pertama. Kami terbuka menerima masukan masyarakat untuk memperbaiki kualitas siaran ini ke depan," kata Hilmar.
Kemendikbud Luncurkan Program Pembelajaran Lewat Televisi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan program pendidikan melalui stasiun televisi TVRI. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan pihaknya melakukan ini demi menjangkau kelompok masyarakat yang tak memiliki akses terhadap internet.
"Namun kami sadar bahwa banyak juga sekolah-sekolah di daerah-daerah, satu tidak punya akses ke internet ataupun, dua masih sulit untuk memahami bagaimana menggunakan platform-platform teknologi. Ataupun ada keterbatasan dana," kata Mendikbud melalui keterangan pers daring, Kamis (9/4/2020).
Nadiem mengatakan, pihaknya percaya dalam kondisi seperti ini ada beragam cara untuk melakukan pembelajaran dari rumah. Tidak melulu menggunakan jaringan internet.
"Dan salah satunya melalui media TV," ungkapnya.
Mendikbud mengungkapkan, pihaknya ingin menyediakan fasilitas pembelajaran secara gratis utamanya bagi mereka yang berada di daerah 3 T, yakni tertinggal, terdepan, dan terluar. Di samping juga bagi masyarakat kelas bawah yang tak memiliki akses akan kuota data internet.
Nadiem mengungkapkan, pembelajaran melalui TV itu secara resmi akan dimulai pada Senin, 13 April mendatang. Dimulai dari pukul 08.00 hingga 23.00 WIB.
"Dan akan diseling-selingi dengan program TVRI lainnya," katanya.
Program ini, kata Mendikbud akan tayang selama tiga bulan ke depan dengan menampilkan pembelajaran di semua jenjang pendidikan.
"Konten dari sisi pembelajaran yang disajikan akan fokus meningkatkan literasi, peningkatan numerasi dan penumbuh karakter peserta didik," tuturnya.
Nadiem menjelaskan, program ini merupakan pengejawantahan dari keluhan beberapa pihak terhadap Kemendikbud. Di samping juga usulan dari Komisi X DPR RI dalam rapat pada 28 Maret kemarin.
"Kemendikbud juga akan selalu melakukan monitoring program ini dengan lembaga non-pemerintah untuk selalu mengkaji kualitas dan apakah program ini program yang berguna," kata Mendikbud.
Sementara jika dirasakan kurang berguna dan efektif, maka pihaknya tak ragu akan melakukan pengubahan akan hal itu.
Di samping menyediakan program pembelajaran terhadap pelajar, Nadiem mengungkapkan, pihaknya juga akan memfasilitasi program bimbingan orangtua dan juga guru.
"Ini sangat penting karena banyak sekali orangtua yang pertama kali membimbing anaknya di rumah masing-masing. Sebenarnya banyak juga orangtua yang frustrasi karena ini pembelajaran bagi mereka juga," ungkapnya.
Di luar itu, Mendikbud mengungkapkan akan ada tayangan tentang kebudayaan di setiap akhir pekan.
"Jadi ada unsur kebudayaan, ada unsur kebudayaan dan unsur parenting atau orangtua," katanya. (Liputan 6)