Istana Bantah Surat Rahasia Jokowi Bocor
Font: Ukuran: - +
[Foto: Shutterstock]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kepala Sekretariat Presiden (Setpres) Heru Budi Hatono membantah sejumlah data dan surat untuk Presiden Joko Widodo berhasil diretas hacker Bjorka, termasuk data dari Badan Intelijen Negara (BIN) yang dilabeli rahasia (Secret).
Heru mengatakan tak ada surat atau data satupun dari dan untuk Presiden yang terkena serangan hacker. “Tidak ada data isi surat apapun yang kena hack,” kata dia seperti dilansir dari CNN Indonesia, Sabtu (10/9).
Ia menegaskan upaya pembobolan oleh hacker ini merupakan pelanggaran hukum yang cukup berat. Oleh karena itu, katanya harus ditindak dengan tegas.
Sebelumnya BIN melalui Juru Bicaranya Wawan Hari Purwanto juga membantah rangkaian surat ke Presiden Joko Widodo bocor oleh hacker User Breach Forums Bjorka. “Hoaks itu. Dokumen BIN aman terkendali,” katanya.
Wawan mengatakan, semua data dan surat ini menggunakan pengaman berlapis dan juga nama samaran yang sangat sulit ditembus.
Sebelumnya, Hacker Bjorka kemarin malam mengaku membocorkan rangkaian surat rahasia yang ditujukan untuk Jokowi, termasuk dari BIN.
"Contains letter transactions from 2019-2021 as well as documents sent to the President including a collection of letters sent by the State Intelligence Agency (Badan Intelijen Negara) which are labeled as secret (berisikan surat transaksi dari periode 2019-2021, termasuk dokumen yang ditujukan kepada Presiden, termasuk serangkaian surat yang dikirimkan Badan Intelijen Negara yang dilabeli rahasia)," ujar Bjorka dalam unggahannya di breached.to.
Dalam keterangannya, dokumen yang dicuri pada September 2022 itu terdiri dari 678.180 data berkapasitas 40 MB (compressed) dan 189 MB (uncompressed). (CNN Indonesia)