kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / JK Ceritakan Pengalaman Satu Dekade Gempa Jepang dan Pelajaran Untuk Indonesia

JK Ceritakan Pengalaman Satu Dekade Gempa Jepang dan Pelajaran Untuk Indonesia

Kamis, 11 Maret 2021 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla menceritakan pengalamannya soal gempa bumi di Tohoku, Jepangyang memicu bencana nuklir Fukushima pada 2011 lalu.

Cerita ia sampaikan pada acara Reuni dan Silaturahmi Mengenang Satu Dekade Bencana Tohoku 2011 yang diselenggarakan oleh Paguyuban 529 dari Jakarta, Kamis (11/3) ini. Mantan wakil presiden ini berkisah saat kejadian ia sedang berada di Jepang.

Bersama dengan rombongannya serta Duta Besar Indonesia untuk Jepang saat itu Muhammad Lutfi, ia sedang berada di kawasan Roppongi di Tokyo.

"Kami sedang makan siang, tiba-tiba restoran itu bergoyang luar biasa. Kami bergegas keluar restoran dan melihat di jalan sudah penuh orang," kenang JK seperti dikutip dari Antara, Kamis (11/3).

Ia bercerita, meski jalan di kota itu dipenuhi oleh masyarakat yang hendak menyelamatkan diri, mereka tidak berlarian dengan panik. Dan itulah kata JK yang menjadi pelajaran penting baginya dan harusnya juga Indonesia.

"Apa yang kita pelajari di sini? Ialah bahwa Jepang itu punya sistem menghadapi bencana karena memang daerah sangat banyak gempa dan bencana, dan juga pelatihan yang sangat teratur sehingga orang-orang tidak panik. (Mereka) hanya berjalan cepat bersama-sama, tidak ada yang lari, ke tempat yang mereka sudah tahu," ujarnya.

Dari pengalamannya tersebut itulah, dia mencatat sejumlah poin yang menjadi catatan dan patut untuk dicontoh dan diterapkan di Indonesia.

Pertama, soal teknologi. "Dia punya teknologi. Artinya disiplin teknologi bahwa bangunan dan tingkat keselamatannya bagaimana," jelasnya.

Poin kedua, soal sistem pengamanan yang dilatihkan secara teratur oleh pemerintah kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk anak-anak di tingkat sekolah.

Itu diperlukan supaya saat kejadian masyarakat tak panik dan bisa langsung berjalan dengan cepat menuju tempat aman tanpa harus menunggu instruksi.

JK mengatakan respons terhadap bencana yang ditunjukkan oleh masyarakat Jepang itu mencerminkan sistem dan tata daerah yang telah dirancang sedemikian rupa, sehingga mereka tahu di mana area aman terdekat untuk mereka menyelamatkan diri.


Sebagai informasi, Jepang pada 2011 lalu memang diguncang gempa besar berkekuatan 9,0 Skala Richter. Gempa memicu tsunami yang menghancurkan kota di Jepang serta memicu kebocoran nuklir di Fukushima.

Akibat bencana itu, hampir 20 ribu orang meninggal dan memaksa lebih dari 160 ribu orang lainnya mengungsi demi menghindari radiasi nuklir.[CNN Indonesia]

Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda