DIALEKSIS.COM | Nasional - Generasi muda disebut sebagai pilar utama membangun keberlanjutan dunia pers, pengelolaan semakin jelas, dan penggunaan informasi pada media sosial harus disesuaikan.

Hal tersebut disampaikan dalam diskusi "Cerdas Bermedia Sosial Langgam Pers untuk Bangsa Berkualitas", Kamis (2/2/2023). 

Rangkaian kegiatan ini merupakan bagian dari Hari Pers Nasional (HPN) pada tanggal 9 Februari. STIK-P bekerja sama dengan Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS) menyelenggarakan kegiatan ini. Juga acara tersebut dihadiri oleh Ketua STIK-P Medan, Dr. H. Sakhyan Asmara, Direktur Eksekutif LPDS, Hendrayana, Pengajar LPDS, Maskur Abdullah dan Maria D. Andriana, Ombudsman Multimedia dan International Kantor Berita, Priyambodo, para jurnalis, da n sejumlah mahasiswa.

Sesuai tema tersebut, Hendrayana mengatakan, pers harus semakin jelas pengelolaannya khusus sumber dana manusia, untuk itu LPDS berperan dalam hal tersebut.

"Disini kita dituntut untuk memahami perkembangan ilmu komunikasi dan jurnalis yang kian hari kian banyak hal yang perlu di sesuaikan, misalnya terkait keberadaan pengelolaan sosmed," ucapnya.

Hal yang terpenting juga, kata Hendrayana, yakni generasi muda sebagai pilar utama membangun keberlanjutan dunia pers.

"Jadi, jurnalis generasi selanjutnya mampu dan dapat menyesuaikan keadaan dengan meningkatkan kapasitas melalui berbagai diskusi, pelatihan, dan uji kompetensi," imbuhnya.

Namun, kata Rektor STIK-P Medan Dr. H. Sakhyan Asmara menyampaikan, HPN ditetap pada tanggal di hari lahir PWI, jadi menurutnya tidak ada hari yang pasti.

Maka, dalam rangka peringatan Hari Pers 9 Februari STIK-P dipercaya untuk melaksanakan UKW melalui kerja sama dengan LPDS. 

"Wajar LPDS bekerja sama dengan STIK-P dari ikatan sejarah dan satu-satunya kampus yang berorientasi memajukan dunia jurnalis maupun mengembangkan kapasitas sumber daya manusianya," jelasnya.

STIK-P juga melaksanakan seminar literasi media yang bertujuan untuk memberikan penyadaran serta kemampuan mahasiswa, khususnya peran media sosial dalam memajukan ilmu komunikasi.

"Karena peminat ilmu komunikasi sangat tinggi," pungkasnya. [AU]