DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa secara nasional, Polri menargetkan pembangunan 1.000 SPPG hingga akhir tahun 2025.
Program ini merupakan bagian dari dukungan Polri terhadap kebijakan pemerintah dalam penyediaan Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi masyarakat, khususnya anak-anak sekolah.
“Secara nasional, Polri menargetkan pembangunan terhadap 1.000 SPPG Polri di tahun ini. Kami berharap program ini dapat memberi manfaat bagi 2,3 juta masyarakat di seluruh Indonesia dan membuka lapangan kerja bagi lebih dari 33 ribu tenaga kerja,” ujar Kapolri yang dilansir media dialeksis.com dalam akun youtube KompasTV, Sabtu (18/10/2025).
Kapolri menegaskan pentingnya penerapan standar operasional prosedur (SOP) yang ketat di seluruh dapur SPPG Polri. SOP ini mencakup sanitasi lingkungan produksi, penggunaan air bersih melalui sistem filterisasi, hingga sterilisasi alat makan dengan air panas bertekanan tinggi.
“Untuk mengantisipasi potensi masalah terhadap kualitas dan kebersihan makanan yang dihasilkan, saya mengecek langsung proses produksinya. Setiap personel SPPG harus memastikan standar kebersihan dan keamanan pangan benar-benar diterapkan,” tegas Sigit.
Selain pengawasan di dapur produksi, Sigit juga meminta seluruh personel yang bertugas di lapangan untuk mengawal proses distribusi dan konsumsi makanan secara menyeluruh.
Ia menginstruksikan agar setiap tim memiliki daftar pertanyaan harian guna memastikan kelayakan makanan dan kepuasan penerima manfaat.
“Kita harus tahu kondisi makanan yang disajikan setiap hari, baik sebelum maupun sesudah dimakan, agar pelayanan yang kita berikan tetap prima,” ujarnya.
Kapolri menegaskan bahwa Polri tidak hanya berperan dalam penegakan hukum, tetapi juga sebagai institusi pelayan publik yang memiliki tanggung jawab sosial. Melalui SPPG dan program MBG, Polri berkomitmen hadir dalam membantu pemerintah mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami ingin Polri hadir di tengah masyarakat bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai pelindung dan pengayom yang peduli terhadap kebutuhan dasar warga, termasuk pangan bergizi,” tutup Sigit.[nh]