Kemenag Prioritaskan Jemaah Tertunda saat Umrah Dibuka
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Agama RI, Fachrul Razi menyatakan pihaknya bakal memprioritaskan memberangkatkan calon jemaah umrah asal Indonesia yang tertunda keberangkatannya sejak akhir Februari 2020 lalu bila Tanah Suci, Mekkah, dibuka lagi oleh Arab Saudi.
Keputusan itu sejatinya sudah dibuat saat Kemenag bersama Kemenko Bidang PMK dengan mengundang rapat Asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), seluruh maskapai penerbangan internasional yang melayani jemaah umrah, dan asosiasi asuransi syariah pada 28 Februari dan 12 Maret 2020 lalu.
"Bersepakat untuk memprioritaskan keberangkatan jemaah umrah yang tertunda. Dan meminta Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) tidak menambah biaya perjalanan ibadah umrah bagi jemaah yang sudah tertunda keberangkatannya," kata Fachrul dalam keterangan resmi yang diakses CNNIndonesia.com di situs Kemenag, Senin (14/9/2020).
Kemenag sendiri telah mencatat sejak 27 Februari 2020, terdapat 36.012 jemaah yang sudah mendaftar umrah untuk rencana keberangkatan Februari sampai Mei 2020. Data itu tercatat dalam Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh) Kemenag.
Lebih lanjut, Fachrul menyatakan bila ada penambahan biaya perjalanan ibadah umrah bagi jemaah yang tertunda, hal itu diakibatkan karena kenaikan pajak dan kebijakan protokol kesehatan yang diberlakukan Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Arab Saudi.
Ia juga meminta agar PPIU mempersiapkan keberangkatan ibadah umrah bagi jemaahnya berupa penjadwalan keberangkatan.
"Namun, diimbau tidak mencantumkan harga paket layanan karena kapan keberangkatannya belum jelas," kata mantan Wakil Panglima TNI tersebut.
Selain itu, Fachrul juga menyatakan Kemenag tengah membahas mengenai persiapan protokol kesehatan bagi jemaah umrah. Pembahasan itu dilakukan dengan Kemenkes dan Satgas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19.
Pedoman protokol kesehatan ini, kata Fachrul, akan menjadi rujukan serta wajib ditaati PPIU dan seluruh jemaah jika Arab Saudi sudah membuka kembali kunjungan ibadah umrah dari Indonesia.
"Garuda Airlines dan Saudia Airlines siap memberangkatkan jemaah umrah saat pemerintah Kerajaan Arab Saudi membuka penyelenggaraan ibadah umrah. Untuk maskapai Garuda, Indonesia tidak ada tambahan biaya untuk jemaah yang melakukan reschedule. Untuk Saudia Airlines, jemaah diimbau melakukan refund tiket," kata Fachrul.
Sebelumnya, Arab Saudi telah menangguhkan umrah sepanjang tahun sejak Februari 2020 lalu. Penangguhan dilakukan karena khawatir pandemi virus corona akan menyebar ke kota-kota paling suci Islam.
Meski demikian, Kerajaan Arab Saudi akan mengumumkan rencana untuk membuka izin pelaksanaan umrah secara bertahap. Kebijakan itu dilakukan setelah kerajaan mencabut sebagian penangguhan penerbangan internasional mulai besok (15/9/2020).