kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Komit Pengelolaaan Perikanan Tuna, Tingkat Kepatuhan Indonesia di IOTC Meningkat 82,6%

Komit Pengelolaaan Perikanan Tuna, Tingkat Kepatuhan Indonesia di IOTC Meningkat 82,6%

Rabu, 22 Mei 2024 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Tingkat kepatuhan Indonesia pada Indian Ocean Tuna Commission (IOTC) meningkat dari 80 persen menjadi 82.6 persen. Raihan ini merupakan komitmen Indonesia dalam pengelolaan perikanan tuna berkelanjutan di kancah internasional. [Foto: dok. KKP]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Tingkat kepatuhan Indonesia pada Indian Ocean Tuna Commission (IOTC) meningkat dari 80 persen menjadi 82.6 persen. Raihan ini merupakan komitmen Indonesia dalam pengelolaan perikanan tuna berkelanjutan di kancah internasional.

“Kenaikan nilai kepatuhan ini patut diapresiasi mengingat hanya tiga negara yang mengalami peningkatan kepatuhan, yaitu Indonesia, Korea dan Iran,” ucap Plt. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Tb. Haeru Rahayu dalam keterangan tertulis resmi KKP yang diterima Dialeksis.com, Rabu (22/5/2024).

Lebih lanjut Tebe, sapaan Tb. Haeru Rahayu, menyampaikan hasil penilaian kepatuhan pada tahun 2024 rata-rata nilai tingkat kepatuhan negara-negara anggota IOTC menurun dari 65% untuk tahun 2022, menjadi 56% untuk tahun 2023.

Meski demikian, menurut Tebe, Indonesia masih perlu memperbaiki pelaksanaan resolusi pengelolaan tuna berkelanjutan. Dalam sidang tersebut, beberapa isu kepatuhan yang perlu ditindaklanjuti diantaranya peningkatan kelengkapan informasi kapal perikanan serta standar pelaporan data hasil tangkapan ikan.

Capaian positif ini disampaikan dalam sidang 28th Session of the Indian Ocean Tuna Commission and Associated Meetings yang digelar di Bangkok, Thailand. Pertemuan Komisi IOTC S28 ini dihadiri oleh 29 perwakilan CPCs (Cooperating Non-Contracting Parties) dan 14 perwakilan NGO lokal maupun internasional. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda