DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial (Kemensos) terus memberikan dukungan dalam penanganan bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Aceh.
Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, mengatakan bahwa penanganan bencana di Aceh dilakukan secara bertahap dan terukur, mulai dari tanggap darurat hingga pemulihan ekonomi keluarga korban.
“Kementerian Sosial terus mengikuti arahan Presiden dalam rangka memberikan dukungan penanganan banjir dan longsor ini. Di antaranya kami memberikan bantuan santunan kepada ahli waris korban yang wafat sebesar Rp15 juta, serta Rp5 juta bagi korban yang mengalami luka-luka berat,” kata Gus Ipul dalam konferensi pers kepada awak media di Kantor Gubernur Aceh, Selasa (16/12/2025).
Ia menjelaskan, penyaluran santunan tersebut dilakukan setelah proses identifikasi korban dan ahli waris selesai. Hingga kini, sebagian bantuan telah disalurkan, sementara sebagian lainnya masih dalam proses verifikasi.
“Artinya, kalau sudah teridentifikasi dan ahli warisnya sudah diketahui, maka kita salurkan. Sebagian memang masih dalam proses, tapi semuanya tetap kita kawal,” ujarnya.
Selain santunan, Kemensos juga menyiapkan langkah lanjutan berupa asesmen bersama dengan Pemerintah Aceh, pemerintah kabupaten, dan pemerintah kota guna memastikan dukungan pemulihan ekonomi keluarga terdampak benar-benar sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
“Setelah ini kami akan bekerja sama dengan Pak Gubernur, Bupati, dan Wali Kota untuk melakukan asesmen dalam rangka memberikan dukungan pemulihan ekonomi keluarga. Bantuan yang diberikan nanti tentu disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing keluarga,” jelas Gus Ipul.
Menurutnya, pendekatan berbasis kebutuhan menjadi kunci agar bantuan tidak bersifat seragam, tetapi tepat sasaran dan berdampak langsung terhadap keberlanjutan ekonomi korban bencana.
“Kalau korbannya nelayan, tentu bantuannya berkaitan dengan kebutuhan nelayan. Kalau dia petani padi atau petani ladang, ya disesuaikan dengan kebutuhan pertanian. Kalau dia berdagang, tentu juga berbeda. Semuanya tergantung hasil asesmen yang kita lakukan bersama,” ungkapnya.
Gus Ipul juga memastikan bahwa bagi daerah-daerah dengan dampak bencana yang besar, pemerintah tetap menyiapkan dukungan jaminan hidup serta bantuan lanjutan dalam kerangka pemulihan ekonomi, baik sementara maupun berkelanjutan.
“Untuk daerah yang dampaknya besar, tentu ada jatah hidup yang kita berikan kepada korban. Baik dalam bentuk bantuan sementara maupun bantuan lanjutan untuk pemulihan ekonomi. Tapi sekali lagi, semuanya tergantung hasil asesmen,” tegasnya.
Gus Ipul menyampaikan apresiasi atas sinergi dan kerja sama Pemerintah Aceh selama proses penanganan bencana berlangsung.
“Terima kasih Pak Gubernur atas kerja samanya selama ini. Semoga kolaborasi ini terus terjaga demi mempercepat pemulihan masyarakat Aceh,” tutup Gus Ipul. [nh]