kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Mahasiswa UM Temukan Gula Anti Diabetes

Mahasiswa UM Temukan Gula Anti Diabetes

Jum`at, 21 Juni 2019 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Tiga mahasiswa Universitas Negeri Malang yang meneliti gula anti diabetes. [Foto: dok. tim PKM UM]

DIALEKSIS.COM | Malang - Tak dapat dipungkiri, Indonesia kaya dengan keanekaragaman hayati sehingga pantas jika Indonesia menjadi salah satu negara biodiversitas.

Keanekaragaman tersebut diantaranya merupakan hasil pertanian dari berbagai sediaan gula seperti nira tebu, nira aren, dan nira kelapa, yang dapat digunakan sebagai gula anti-diabetes.

Saat ini, masyarakat umumnya mengonsumsi gula kristal putih sebagai pemanis yang digunakan dalam makanan atau minuman. Pada pemrosesan pembuatan gula kristal putih ternyata justru menghilangkan zat-zat yang berguna bagi tubuh, salah satunya yaitu kadar kromium. 

Oleh sebab itu, patut diduga tingginya prevalensi diabetes tipe 2 di masyarakat disebabkan kesalahan pada konsumsi gula ini. 

Berdasarkan kandungan kromium organiknya yang relatif tinggi maka ada beberapa jenis sediaan gula yang diduga dapat bertindak sebagai anti-diabetes. Selain memiliki kadar kromium organik yang relatif tinggi, tetapi tetap dapat berfungsi sebagai pemanis ditandai dengan derajat kemanisan tinggi, memiliki rasa dan aroma yang disukai konsumen.

Munculah inovasi untuk menciptakan gula anti diabetes oleh tim PKM Universitas Negeri Malang (UM) yang diketuai Chandra Wijayanti, dan beranggotakan Nadia Rizky Putri Hapsari dan Rosalina Anindita Ayuningtyas. Inovasi ini dibimbing dan diawasi langsung oleh Prof. Dr. Subandi, M.Si, dosen Kimia UM.

Selama ini untuk menanggulangi kekurangan unsur kromium pada pasien diabetes mellitus, telah digunakan suplemen klorida atau krom pikolinat, dimana dalam bentuk organik jauh lebih mudah diserap tubuh dibandingkan anorganik. 

Penggunakan suplemen krom ini telah terbukti mampu memperbaiki gejala diabetes, namun harga suplemen tersebut masih relatif mahal dan harus diimpor.

"Suplemen krom yang biasa dikonsumsi oleh pasien DM tentu saja tidak dapat menggantikan gula sebagai pemanis, sehingga jika menggunakan berbagai jenis sediaan gula lokal yang kami teliti dimana memiliki kandungan kromium yang relatif tinggi, suplemen mahal tersebut dapat tergantikan fungsinya. Apalagi penggunaan jenis sediaan gula tersebut masih dapat berfungsi sebagai pemanis, bahkan dengan rasa dan aroma yang jelas lebih enak dibanding dengan suplemen krom", terang Chandra Wijayanti. (rel)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda