Marzuki Alie: Orang di Dekat SBY ini kan Cari Muka
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dikelilingi oleh orang-orang yang kerjanya cuma cari muka. Selain itu, mereka yang di sekitar SBY pun kerap berprinsip ABS atau “asal bapak senang”.
Hal itu diungkap Ketua Dewan Pembina PD versi Kongres Luar Biasa (KLB), Marzuki Alie dalam Special Interview With Claudius Boekan bertajuk “Adu Kuat Moeldoko & AHY”, Jumat (12/3/2021).
Marzuki menyampaikan itu ketika ditanyakan soal elektabilitas PD di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang stabil di jajaran menengah atau pada angka sekitar 7%.
“Angka sebenarnya stabil di 4%. Orang di dekat SBY ini kan carmuk (cari muka) dan ABS,” kata Marzuki.
Marzuki mengaku mendalami dan selalu mengikuti hasil survei sejumlah lembaga yang kredibel. Menurut Marzuki, angka elektabilitas PD aslinya 4%, dan berada pada urutan kelima atau enam.
“Mana ada masuk 3 besar, lalu disebut 2 digit. Ini orang bohongin SBY,” ucap Marzuki.
Marzuki menuturkan, narasi-narasi membohongi kader partai ini yang sebenarnya merusak PD. Sebab kader akan terbuai. Akhirnya, persoalan krusial yang terjadi di tubuh partai, lanjut Marzuki, tak dipikir untuk diselesaikan.
“Jadi cobalah jujur,” harap Marzuki.
Menurut Marzuki, PD kehilangan sosok yang dapat dijual ke publik. Hal ini yang membuat PD tak eksis dan elektabilitasnya jauh menurun. Dikatakan, penurunan itu terjadi sejak 2014, saat SBY menyelesaikan jabatannya sebagai Presiden keenam.
Sebenarnya, Marzuki menyatakan, saat itu ada peluang jika hasil konvensi calon presiden PD dituntaskan. Saat itu, Dahlan Iskan muncul sebagai pemenang konvensi dengan elektabilitas tertinggi. Namun, hasilnya sama sekali tak ditindaklanjuti.
“Tetapi konvensi itu tak diselesaikan baik, itulah yang membuat Demokrat tak punya calon di 2014, akhirnya semakin turun. Nah 2019, tambah lagi tanpa calon lagi. Kalau 2014 kita ada calon, kita akan tetap eksis,” ucap Marzuki.
“Tapi itulah karena strategi mengatur melanjutkan ke AHY secara langsung, itulah yang membuat partai ini mengalami situasi tak dipercaya rakyat,” demikian Marzuki.[Beritasatu]