kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Menag Minta FKUB Ajak Umat Beragama Gunakan Hak Pilih

Menag Minta FKUB Ajak Umat Beragama Gunakan Hak Pilih

Minggu, 03 Maret 2019 14:04 WIB

Font: Ukuran: - +


Menag sampaikan sambutan pada pembukaan Konferensi Nasional FKUB V 2019, Sabtu (02/03). (Foto : Rikie)


DIALEKSIS.COM | Makassar - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) untuk mengajak umat beragama menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 17 April 2019 mendatang.

Permintaan ini disampaikan Menag di hadapan perwakilan FKUB provinsi se-Indonesia yang hadir dalam Konferensi Nasional FKUB Ke-5, di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan.

Menag berharap FKUB dapat membentuk kesadaran umat beragama untuk menggunakan hak pilihnya. "Secara personal, hak pilih adalah hak setiap orang, bukan kewajiban. Namun, menurut hemat saya, jika dilihat dalam konteks sosial, hak pilih menjadi kewajiban setiap warga negara secara sosial," kata Menag, Sabtu (02/03).

Konferensi Nasional Ke-5 FKUB akan berlangsung selama tiga hari. Konferensi bertema "Memantapkan Kerukunan dalam Kebhinekaan untuk Pemilu yang Aman, Damai, dan Bermartabat" ini, diikuti oleh perwakilan FKUB Provinsi se-Indonesia.

Pada kesempatan tersebut Menag juga menjelaskan agama dan nasionalisme adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Umat beragama, mewujudkan nasionalisme tersebut dengan menjaga tanah air.

"Menjaga tanah air adalah salah satu parameter tingkat keimanan kita," kata Menag.

Lebih lanjut Menag menerangkan saat umat beragama menjalankan ajaran agama yang dianutnya, hakekatnya ia sedang menjaga keIndonesiaan nya. Pun sebaliknya.

"Warga Indonesia yang menjalani kewajiban-kewajibannya sebagai bangsa Indonesia, hakekatnya ia sedang menjalankan ajaran agamanya," tutur Menag.

Sementara, Ketua Asosiasi FKUB se-Indonesia Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet mengatakan Konferensi Nasional FKUB ke-5 ini menjadi acara yang sangat strategis. Apalagi tema yang diangkat pun sangat relevan dengan kondisi kerukunan umat beragama di Indonesia.

"Konferensi ini sangat strategis. Kita akan menghadapi pemilu presiden dan legislatif 17 April 2019. Kita semua harus terlibat mensukseskan, juga sekaligus kita harus tetep memperlihatkan dan buktikan bahwa Indonesia akan selalu rukun, damai, sampai kapan pun," tegas Ketua Asosiasi FKUB se-Indonesia itu.

Dukungan yang sama terhadap forum ini juga  disampaikan Gubernur Sulawesi Selatan, M. Nurdin Abdullah.

Ia yang mengapresiasi FKUB yang telah bekerja keras demi menjaga keragaman bangsa Indonesia.

"Saya atas nama pemerintah Sulawesi Selatan menyampaikan terima kasih kepada Asosiasi dan segenap pengurus FKUB atas ditempatkannya konferensi ke-5 FKUB di Sulawesi Selatan," ujarnya.

Nurdin sangat berharap, FKUB terus bekerja secara maksimal, menebar perdamaian, kebaikan. "Ini agar kita siap menghadapi upaya-upaya yang dapat memecah belah bangsa," sambungnya.

ke depan, beliau optimis bahwa Provinsi Sulawesi Selatan yang ia pimpin menjadi miniatur toleransi umat beragama. (Kemenag)
Keyword:


Editor :
Pondek

riset-JSI
Komentar Anda