kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Menko Airlangga Ingatkan Masyarakat Patuhi 3M Saat Libur Natal

Menko Airlangga Ingatkan Masyarakat Patuhi 3M Saat Libur Natal

Selasa, 15 Desember 2020 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Bisnis - Arief Hermawan P


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pemerintah melakukan perubahan kalender libur nasional dan cuti bersama pada Natal 2020 dan tahun baru 2021. Tanggal 28-30 yang merupakan tanggal merah pengganti Idulfitri kembali dihapus.

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto mengucapkan selamat hari raya Natal dan tahun baru.

“Mohon kepada masyarakat untuk menikmati liburan sekaligus berhati-hati,” katanya melalui video virtual, Selasa (15/12/2020).

Airlangga yang juga merupakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menjelaskan bahwa pada libur panjang tersebut masyarakat diminta untuk tidak melupakan protokol kesehatan (protkes)

“Selalu menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan,” jelasnya.

Cuti bersama akhir tahun 2020 yang berasal dari pengalihan libur hari raya Idulfitri lalu dihapus pemerintah. Faktor ekonomi dan kesehatan di tengah pandemi Covid-19 menjadi pertimbangan utama.

Keputusan Presiden Joko Widodo untuk meniadakan lagi cuti bersama bukan tanpa alasan. Cuti bersama Idulfitri dipindah menjadi akhir tahun 2020 karena saat itu penyebaran Covid-19 di Indonesia tengah meningkat pesat.

Pemerintah tidak mau pulang kampung yang menjadi tradisi masyarakat malah membuat penularan semakin tinggi. Sebagai gantinya, cuti bersama digeser ke akhir tahun. Jika dihitung, total libur Natal 2020 dan tahun baru 2021 mencapai 11 hari.

Libur panjang akhir tahun pun diharapkan mampu mendongkrak ekonomi yang tengah lesu. Pariwisata kembali bergeliat sehingga membuat transaksi jual-beli meningkat.

Akan tetapi, libur panjang Oktober lalu tidak menunjukkan perbaikan berarti pada ekonomi atau konsumsi. Yang terjadi kasus positif malah bertambah.

Kementerian Keuangan mencatat libur Oktober malah berakibat pada konsumsi listrik di sektor bisnis dan manufaktur anjlok karena tidak ada kegiatan. Tentu berdampak pada produksi yang turun.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Iskandar Simorangkir mengatakan bahwa pemotongan cuti bersama diyakini memberi efek positif.

Hari kerja yang makin banyak bakal mendongkrak ekonomi. Dia mencontohkan Bank BRI dalam sehari bisa menyalurkan kredit usaha rakyat lebih dari Rp1 triliun.

“Penyerapan anggaran APBN dan APBD juga akan digenjot sehingga stimulus fiskal akan lebih baik. Pada triwulan IV/2020 diperkirakan pertumbuhan ekonomi bisa positif,” katanya saat dihubungi [Bisnis.com].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda