DIALEKSIS.COM | Jakarta - Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2025 mengusung pesan penting bahwa menjaga kesehatan jiwa adalah menjaga keberlangsungan harapan. Tema ini diangkat dalam Webinar Nasional yang digelar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada Jumat (10/10/2025), sebagai momen refleksi dan edukasi tentang pentingnya kesehatan mental di tengah tantangan global.
Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kemenkes, Imran Pamudi, menegaskan bahwa kesehatan jiwa merupakan fondasi utama kesejahteraan individu dan masyarakat.
Data WHO 2022 menunjukkan satu dari delapan orang di dunia mengalami masalah kesehatan jiwa, sementara di Indonesia, gangguan jiwa menjadi penyebab kedua tertinggi disabilitas, dengan prevalensi depresi, kecemasan, dan skizofrenia cukup tinggi.
Tahun ini, tema global WHO berfokus pada akses layanan kesehatan mental dalam situasi bencana dan darurat, yang diadaptasi Indonesia menjadi “Sehat Jiwa dalam Segala Situasi” dengan tagline “Merawat Jiwa, Menjaga Harapan. "Tema ini dinilai sangat relevan mengingat kerawanan bencana alam, pandemi, hingga dampak perubahan iklim yang dapat mengguncang kestabilan mental masyarakat.
Imran mengingatkan bahwa dampak bencana bukan hanya fisik tetapi juga psikologis, seperti risiko stres dan gangguan pascatrauma. Oleh sebab itu, promotif dan preventif terhadap kesehatan mental sangat diperlukan. Ketahanan jiwa menjadi kunci agar seseorang mampu bertahan dan tetap produktif meski dalam tekanan.
Webinar menghadirkan berbagai narasumber yang membahas dari sisi neurologis hingga kisah inspiratif penyintas bencana yang berhasil bangkit. Pendekatan tersebut menggarisbawahi pentingnya dukungan sosial sebagai bagian dari terapi yang sangat berarti.
Imran yang saat ini mengikuti rangkaian kegiatan di Banda Aceh menyampaikan bahwa puncak peringatan nasional akan digelar pada 30 Oktober 2025 di Kota Tangerang. Kegiatan ini akan melibatkan masyarakat, tenaga kesehatan, akademisi, dan komunitas untuk menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap kesehatan jiwa di tanah air.
“Kami berharap kesadaran ini meluas ke seluruh daerah, karena merawat jiwa berarti menjaga harapan bagi diri sendiri, keluarga, dan bangsa,” tutup Imran.
Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2025 menjadi pengingat bahwa kesehatan mental adalah hak setiap orang yang harus dijaga bersama demi kemanusiaan dan masa depan yang lebih baik. [*]