kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Misteri Harta Karun Soekarno: Fakta di Balik Kabar 57 Ton Emas di Bank Swiss

Misteri Harta Karun Soekarno: Fakta di Balik Kabar 57 Ton Emas di Bank Swiss

Selasa, 20 Februari 2024 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Sosok ini akhirnya bongkar keberadaan harta karun Soekarno di 5 tempat ini (Foto: Youtube Larasati Channel)


DIALEKSIS.COM | Nasional - Kabar mengenai 57 ton emas batangan yang diduga dimiliki oleh Presiden Pertama Indonesia, Soekarno, dan tersimpan di Bank Swiss telah menjadi buah bibir, bahkan hingga saat ini. Konon, keseluruhan emas itu dipinjam oleh Presiden Amerika Serikat (AS) John F. Kennedy pada tahun 1963 untuk pembangunan Paman Sam.

Namun, apakah benar demikian?

Jika merujuk pada catatan sejarah, nampaknya Soekarno tidak memiliki kekayaan sebanyak itu. Fakta sejarah menunjukkan bahwa selama menjabat sebagai Presiden, Soekarno hidup dalam keterbatasan. Hal ini diungkapkan langsung oleh Soekarno kepada jurnalis AS, Cindy Adams.

Soekarno mengungkapkan bahwa gajinya selama menjabat hanya sebesar US$220, dan ia tidak memiliki rumah atau tanah pribadi. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika ia hidup bergantung pada fasilitas yang disediakan oleh negara.

Dalam wawancaranya dengan Cindy Adams dalam buku "Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia" (1964), Soekarno bahkan mengungkapkan bahwa ia pernah diberi piyama oleh seorang duta besar karena iba melihatnya menggunakan piyama yang sudah robek.

"Soekarno: Apakah ada kepala negara lain yang hidup dalam kemiskinan seperti saya dan seringkali meminjam uang dari stafnya?" ujarnya kepada Cindy Adams.

Menurut putranya, Guntur Soekarnoputra, dalam sebuah kolom opini di Media Indonesia pada 26 September 2020, Soekarno memang hidup dalam keterbatasan ekonomi sejak sebelum menjadi presiden. Guntur menyebut bahwa ayahnya seringkali meminjam uang dari sahabatnya, termasuk saat bergerak dalam perjuangan, salah satunya adalah Agoes Moesin Dasaad.

"Bung Karno adalah presiden yang paling miskin di dunia ini. Ia tidak memiliki tanah, rumah, atau kekayaan logam mulia seperti yang banyak dikabarkan," ungkap Guntur.

Sejarawan Indonesia, Ong Hok Ham, juga menyanggah rumor mengenai kekayaan besar Soekarno. Dalam tulisannya "Kuasa dan Negara" (1983), Ong mengungkapkan bahwa tidak mungkin seseorang dapat mewarisi harta dari kerajaan kuno, apalagi emas batangan sebanyak itu. Ong juga menyatakan bahwa jika Soekarno benar memiliki harta sebanyak itu, maka tidak mungkin ia akan hidup dalam keterpurukan seperti yang dialaminya.

Dengan demikian, terungkaplah fakta bahwa kabar mengenai 57 ton emas batangan yang dimiliki Soekarno hanyalah mitos belaka.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda