kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Nadiem Makarim Apresiasi Pembentukan Satgas Bermartabat LP Ma’arif NU

Nadiem Makarim Apresiasi Pembentukan Satgas Bermartabat LP Ma’arif NU

Minggu, 28 Agustus 2022 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Mendikbudristek, Nadiem Makarim. [Foto: Kompas/Kritianto Purnomo]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim mengapresiasi pembentukan Satgas Ma’arif Bermartabat, Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan, Perundungan, dan Intoleransi (P2KPI). 

Pembentukan satgas ini, menurut dia, bisa dicontoh organisasi masyarakat lain, dalam melawan kekerasan, perundungan, dan intoleransi. “Agar tidak ada lagi tiga dosa di dalam satuan pendidikan,” kata Nadiem, Minggu (28/8/2022).

Dengan pembentukan Satgas Bermartabat P2KPI, Nadiem merasa terbantu, Hal ini karena pihaknya membutuhkan dorongan lebih dalam menangani kekerasan, perundungan, dan intoleransi, dalam dunia pendidikan.

Peluncuran program Maarif Bermartabat P2KPI dilaksanakan di Universitas Islam Malang (Unisma), Jawa Timur, Ahad (28/8/2022). Peluncuran ditandai dengan penekanan tombol oleh Nadiem dan Ketua LP Ma'arif PBNU.

Satgas Bermartabat P2KPI, menurutnya, perlu melibatkan tenaga pendidik secara sukarela. Pilihan sukarela itu lebih efektif daripada dipilih. "Jangan dipaksa, tetapi mau," kata Nadiem.

Belajar dari UNICEF, lanjut Nadiem, dalam satga itu perlu dilibatkan pelajar yang menonjol atau populer. "Peran anak-anak yang populer di kelas sangat penting, anak yang sangat disenangi atau bandel,” ungkapnya.

Ketua LP Ma’arif PBNU, Prof Muhammad Ali Ramdhani , mengatakan, pembentukan satgas ini merupakan pencegahan kekerasan, perundungan, dan intoleransi di satuan pendidikan LP Ma’arif. Ali Ramdhani yakin tiga persoalan itu tidak ada dalam satuan pendidikan LP Ma’arif.

Pembentukan satgas hanya upaya preventif dan memberikan contoh kepada satuan pendidikan yang lain. "Agar setiap satuan pendidikan menjamin kemartabatan lembaga pendidikan, yaitu dengan menjaga hak dan martabat dari siswa-siswa didiknya,” papar Ali.[Republika]


Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda