kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Netizen Ingin 2 Menteri Kabinet Jokowi-JK ini Layak Dipertahankan

Netizen Ingin 2 Menteri Kabinet Jokowi-JK ini Layak Dipertahankan

Kamis, 15 Agustus 2019 21:15 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi Sri Mulyani dan Susi Pujiastuti. [FOTO: sisternet.co.id]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kinerja para menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK tak pernah lepas dari sorotan netizen (warganet) di media sosial. Para netizen Facebook (FB) pun menyuarakan nama-nama menteri yang mereka nilai layak dipilih kembali dalam Kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. 

Indonesia Indicator (I2) melakukan riset berbagai percakapan mengenai Menteri, Kementerian, dan Kebijakan Kementerian sepanjang Juli 2018 hingga Juli 2019.

Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2), Rustika Herlambang mengungkapkan, data pembicaraan terkait Menteri di Facebook mencapai 55.848 post dari 15.548 akun organik. Sedangkan, pembicaraan terkait Kebijakan Menteri mencapai 62.662 post dari 19.977 akun organik.

"Berbagai perbincangan di Facebook dalam riset ini berasal dari akun organik, bukan robot. Dengan demikian, percakapan mengenai Menteri dan Kebijakan Menteri di Facebook relatif berlangsung secara alami," ujar Rustika saat memaparkan hasil risetnya bertajuk "Menteri dalam Framing Media Sosial 2019", Kamis (15/8/2019).

Pembicaraan mengenai "Menteri Kabinet", kata Rustika, mulai ramai dibicarakan sejak 9 Juli 2018 dan intensitasnya terus mengalami kenaikan hingga 15 Juli 2019.

Hasil riset I2, kata dia, ada dua nama menteri yang layak dimajukan lagi di Kabinet Jokowi-Ma’ruf, yaitu Sri Mulyani dan Susi Pudjiastuti.

"Di mata netizen, dua nama ini merupakan sosok menteri yang berkarakter, bukan hanya mumpuni atau berkompeten dalam bidangnya, yang ditunjukkan dengan kemampuannya menjadi pemimpin, tetapi juga komunikator yang baik," sebut Rustika, seperti dilansir Republika, Kamis (15/8/2019).

Di mata publik kebijakan-kebijakan mereka kerap mengundang kontroversi, tetapi mereka tunjukkan dengan hasil kerja (kinerja) yang konkret dan positif bahkan kerap mendapatkan penghargaan dari lembaga internasional.

Sri Mulyani dinilai tegas dalam memberantas korupsi dan mereformasi birokrasi di Kemenkeu, juga dapat menjaga stabilitas perekonomian Indonesia di tengah disrupsi atau krisis ekonomi dunia (antara lain akibat perang ekonomi AS-Cina serta krisis ekonomi di Eropa).

Kinerja Sri Mulyani yang positif antara lain penerimaan negara yang melampaui target, kenaikan gaji pegawai negeri sipil (PNS), pengembalian saham PT Freeport Indonesia ke pemerintah, penyelamatan uang negara dari perusahaan milik Tommy Suharto, keberhasilan pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) di Bali, dan prestasinya sebagai Finance Minister of the Year 2019 Global and the Asia Pacific.

Sementara sentimen negatif muncul antara lain dari melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, bertambahnya utang negara, dan defisit keuangan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Sementara Susi Pudjiastuti tegas dalam menjaga kedaulatan wilayah perairan laut Indonesia dari illegal fishing, sehingga Indonesia menjadi salah satu eksportir ikan besar dunia dan menyelamatkan potensi hasil laut bernilai triliunan rupiah.

Susi juga sangat populer di kalangan rakyat kecil terutama nelayan dan para netizen karena penampilan pribadinya yang apa adanya. Berbeda dengan Susi Pudjiastuti yang populer sejak menjadi menteri kabinet Jokowi-JK, nama Sri Mulyani sudah lebih dikenal sebagai ahli ekonomi kelas dunia dan berintegritas.

Selain itu, I2 juga mendapatkan data 10 nama menteri paling banyak dibicarakan netizen di FB selama Juli 2018 hingga Juli 2019.

Sri Mulyani, Lukman Hakim Saifuddin dan Luhut Binsar Panjaitan merupakan tiga menteri yang paling banyak diperbincangkan di Facebook. Setahun terakhir, Menkeu RI itu dibicarakan sebanyak 6.152 kali dalam satu tahun. Respons yang ditujukan padanya relatif beragam, dan dekat dengan persoalan keseharian.

Menteri Agama Lukman Hakim juga populer di Facebook dengan 4.847 percakapan. Isu yang dibicarakan tentang musim haji dan acara keagamaan. Selain itu, isu korupsi di daerah dan kementerian pusat juga cukup menjadi bahan perbincangan.

Sementara itu, nama Luhut B Pandjaitan menjadi figur Menteri yang banyak dibicarakan ketiga dengan 4.494 percakapan. Perbincangan tentang Luhut, terkait dengan situasi pemilu, terutama isu rencana pertemuannya dengan Prabowo pasca-pilpres.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto di posisi keempat dengan 4.085 pembicaraan. Posisi kelima ditempati Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (3.217 pembicaraan).

Adapun lima nama terakhir yang masuk daftar adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dengan 3.077 pembicaraan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman (2.993 pembicaraan), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (2.163 pembicaraan), Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi (1.933 pembicaraan), serta Menteri Kesehatan Nila Moeloek (1.861 pembicaraan).

Rustika mengatakan, respons netizen Facebook dalam pembicaraan terkait menteri-menteri itu beragam.

Rustika menerangkan, catatan penting dari temuan riset kali ini adalah diperlukannya sosok atau figur menteri yang tidak hanya yang mumpuni, memiliki kinerja yang bagus namun juga berkarakter dan pandai berkomunikasi kepada masyarakat, baik di media mainstream dan media sosial, menjadi kriteria yang patut dipertimbangkan dalam penyusunan kabinet Jokowi - Ma’ruf Amin yang akan datang.(me/Republika)


Keyword:


Editor :
Makmur Emnur

riset-JSI
Komentar Anda