kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Operasi Lilin 2021, Angka Kematian Akibat Kecelakaan Menurun

Operasi Lilin 2021, Angka Kematian Akibat Kecelakaan Menurun

Minggu, 02 Januari 2022 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Auliana Rizki
Foto: Ist.

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah menggelar operasi lilin 2021 guna mengamankan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Operasi tersebut digelar mulai tanggal 24/12/2021 hingga 2/1/2022.

Operasi lilin tersebut telah berdampak angka kematian karena kecelakaan menurun, dilansir dari jurnal polisi yang diupload pada Minggu (2/1/2022).

Dalam pelaksanaan operasi lilin 2021, tren jumlah kecelakaan lalu lintas meningkat dibanding operasi lilin 2020. Tercatat hingga hari kesembilan ada 772 angka kecelakaan terjadi pada operasi lilin 2021. Pada operasi lilin 2020, tercatat 529 angka kecelakaan. Angka ini meningkat sebesar 31 persen.

Meskipun angka kecelakaan meningkat, angka kematian karena kecelakaan pada operasi lilin 2021 mengalami penurunan sebesar 19 persen. Pada operasi lilin 2020, angka meninggal dunia tercatat sebanyak 88 orang. Sementara pada operasi lilin 2021, ada 74 orang meninggal dunia.

“Angka luka berat pada operasi lilin 2021 dan operasi lilin 2020 sama, yaitu 74 orang,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan.

Sementara angka luka ringan, katanya, pada operasi lilin 2021 mengalami penurunan sebesar 10 persen dibanding operasi lilin 2020. Pada operasi lilin 2021 tercatat 990 orang luka ringan dan operasi lilin 2020 ada 1.091 orang.

Untuk angka pelanggaran lalu lintas, pada operasi lilin 2021 sebanyak 8.930 kendaraan diberi tindakan penilangan. Angka ini meningkat sebesar 58 persen dibanding operasi lilin 2020 di mana sebanyak 3.768 kendaraan ditilang.

Peningkatan juga terjadi terkait teguran pelanggaran lalu lintas. Pada operasi lilin 2021, sebanyak 68.572 kendaraan mendapatkan teguran. Sementara pada operasi lilin 2020 sebanyak 20.395 kendaraan mendapatkan teguran.

Ramadhan menambahkan, untuk tren gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat juga mengalami peningkatan sebesar 18 persen. Dari lima kejahatan yang menonjol pada operasi lilin 2021, yang meningkat yakni pencurian dengan pemberatan. Tercatat pada operasi lilin 2021 terjadi 603 kasus pencurian dengan pemberatan. Pada operasi lilin 2020 terjadi 545 kasus pencurian dengan pemberatan.

“Kasus kejahatan narkotika, penggelapan, dan kejahatan dunia maya mengalami penurunan. Sementara kasus pencurian kendaraan motor (curanmor) angkanya sama,” sebutnya.

Sementara itu, untuk volume arus lalu lintas di empat gerbang tol keluar masuk Jakarta yaitu Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Ciawi Utama dan Cikupa Utama, tercatat tertinggi terjadi pada Minggu, 26 Desember 2021 yaitu 307.695 kendaraan.

“Adapun selama sembilan hari pelaksanaan operasi lilin 2021, tercatat sebanyak 2.139.131 kendaraan melewati empat gerbang tol utama,” pungkasnya. [AU]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda