kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Pembangunan Gedung UIII Ditargetkan Selesai 2020

Pembangunan Gedung UIII Ditargetkan Selesai 2020

Kamis, 04 April 2019 23:20 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Depok -  Kepala Biro Umum Syafrizal menjelaskan bahwa pembangunan kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) berjalan baik. Kemenag menargetkan pembangunan UIII ini selesai tahun 2020.

"Kami targetkan pembangunan selesai 2020, dan tahun itu juga sudah bisa menerima mahasiswa baru," kata Syafrizal saat meninjau lokasi pembangunan UIII sekaligus menggelar rapat bersama Project Manager PT Wijaya Karya, di Jalan Raya Bogor Nomor 9, Cisalak Sukmajaya Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (04/04).

Dijelaskan Syafrizal, pembangunan kampus UIII dibagi dalam tiga paket. Paket I, pembangunan mulai dari tahun 2018 - 2020, terbagi pada tiga paket, yakni: pembangunan gedung Rektorat 8 lantai, ruang fakultas dan perpustakaan, serta kawasan tiga pilar.

"Pembangunan Paket I ini dikerjakan oleh PT Waskita senilai Rp 362.612.365.600, dikerjakan selama 15 bulan," kata Syafrizal.

Untuk Paket II, lanjut Syafrizal, dikerjakan oleh PT Wika. Paket II ini akan membangun satu tower asrama mahasiswa dari 4 tower yang akan dibangun. Masing-masing tower terdiri dari delapan lantai dengan kapasitas 240 kamar, ukuran 6x3 meter. Selain itu, dalam Paket II juga akan dibangun rumah dosen sebanyak 5 unit, dari total 25 unit. Juga akan dilakukan renovasi gedung MEP (mechanical elektrika, Plumbing) yang sebelumnya digunakan sebagai gedung RRI dengan total nilai 154.370.281.000.

"Ini sedang berlangsung pengerjaannya, dan sudah mencapai lantai 3, pengerjaaan berjalan minggu ke 17," tambah Syafrizal.

Paket III adalah pengerjaan infrastruktur kawasan kampus UIII, MEP, dan pemagaran keliling. Total projeknya senilai Rp 154.499.735.800 dan dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya, selama 13 bulan.

"Semua pekerjaan ini ditargetkan berakhir pada bulan Februari tahun 2020," tegas Syafrizal.

Meski secara umum lancar, kata Syafrizal, masih ada sejumlah kendala dalam prosesnya. Kendala tersebut antara lain masih dikuasainya sebagain lahan pembangun Paket I dan III oleh masayarakat. "Ini sedang berproses dengan pemberian dana kerohiman kepada masyarakat sesuai Perpres nomor 62 tahun 2018," kata Syafrizal.

Perpres Nomor 62/2018 mengatur, masyarakat yang mendapatkan dana kerohiman adalah mereka yang memenuhi syarat sudah tinggal 10 tahun berturut-turut, dan memiliki identitas yang diketahui oleh Camat dan Lurah setempat. "Ini dalam proses dan sudah ditangani oleh tim terpadu pembebasan lahan yang diketuai oleh Gubernur Jawa Barat. Prosesnya, sudah penunjukan apresal. Baru akan ada pembayaran kepada masyarakat sesuai Perpres," jelas Syafrizal.

Kendala lainnya terkait masih adanya aset, gedung, gudang, dan tower pemacar yang merupakan Barang Milik Negara (BMN) RRI dan masih beroperasi. Ini masih perlu proses penghapusan BMN.

"Pemerintah sudah menyetujui penempatan lahan untuk RRI dengan teknologi baru dikawasan ECO Part lahan milik UIII," tegas Syafrizal.

Syafrizal menegaskan bahwa UIII adalah proyek strategis nasional yang menjadi program nasional, bukan hanya Kementerian Agama. Akan hal ini, Syafrizal juga berharap sinergitas kepada semua yang terlibat pada hajat nasional ini.

"Terimakasi kepada teman-teman semua atas kerjasama pada upaya pembangunan ini, sehingga sampai sekarang sudah berjalan lancar," tutup Syafrizal.

Selain dari Kementerian Agama dan pihak PT Wika, PT Waskita dan PT Brantas Abipraya, tampak hadir juga perwakilan dari Menko PMK, Asisten Deputi Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan, Sahlan. (PD/KEMENAG)

Keyword:


Editor :
Pondek

riset-JSI
Komentar Anda