kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Pembukaan Sekolah Bisnis Pesantren, Kemenag: Sejalan Program Kemandirian

Pembukaan Sekolah Bisnis Pesantren, Kemenag: Sejalan Program Kemandirian

Jum`at, 23 Agustus 2024 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Pembukaan Sekolah Bisnis Pesantren di Bogor. [Foto: Humas Kemenag]


DIALEKSIS.COM | Bogor - Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Basnang Said meresmikan pembukaan Sekolah Bisnis Pesantren yang diinisiasi Serikat Ekonomi Pesantren. Peresmian program ini berlangsung di Aula PP Al Kaukab, Bogor, Kamis (22/8/2024).

Hadir, Pengasuh Pesantren Al Kaukab Bogor KH Khoerul Huda Basyir, Ketua Serikat Ekonomi Pesantren Ahmad Tazakka, Sustainibility Director PT. Donone Indonesia Karyanto Wibowo, Ketua RMI PCNU Bogor Kyai Abdul Basyit dan beberapa pejabat Bank OCBC Syariah.

Basnang Said menyambut baik penyelenggaraan Sekolah Bisnis Pesantren. Menurutnya, semangat dari program ini sejalan dengan program unggulan Menteri Agama, yaitu Kemandirian Pesantren. 

"Ini semangatnya sama ya dengan program unggulan kami, Kemandirian Pesantren," terang Basnang.

Inisiasi Sekolah Bisnis Pesantren, kata Basnang, merupakan manifestasi salah satu fungsi pesantren menurut Undang-undang No 18 tahun 2019, yakni pemberdayaan masyarakat. 

"Sekolah Bisnis Pesantren ini sangat relevan dengan fungsi pesantren sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat," tambah Basnang

Basnang berharap program ini dapat menyentuh ke daerah lain di luar Bogor. Sehingga, ekonomi pesantren semakin kuat. 

"Saya harap program ini bisa dikembangkan juga diluar Kabupaten Bogor bahkan hingga luar Jawa Barat," tutur Basnang

Ketua Serikat Ekonomi Pesantren, Ahmad Tazakka menjelaskan bahwa program sekolah bisnis ini merupakan pengkaderan wirausahawan pesantren yang akan mendapatkan pelatihan secara berkala. Pendampingan akan dilakukan berkelanjutan hingga pesantren mendapatkan profit dari usaha yang dikembangkan.

Menurut Tazaka, program ini mendapat support dari PT. Danone dan Bank OCBC Syariah. 

"Konsep Sekolah Bisnis Pesantren ini adalah pelatihan-pelatihan yang komprehensif dan ada pendampingan yang berkesinambungan," jelas Tazakka.[*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda