kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Pemerintah Terus Godok Pelaksanaan Vaksin Booster

Pemerintah Terus Godok Pelaksanaan Vaksin Booster

Minggu, 09 Januari 2022 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi vaksin. [Foto: Ist]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pemerintah terus menggodok persiapan pelaksanaan vaksinasi dosis penguat atau booster untuk melengkapi proses vaksinasi Covid-19 di tengah-tengah masyarakat.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyampaikan bahwa booster diperlukan untuk meningkatkan kembali proteksi kekebalan seseorang yang sebelumnya memang telah mendapatkan vaksin Covid-19 secara lengkap.

Selain mengajak partisipasi masyarakat mengambil kesempatan mendapatkan vaksinasi dosis ketiga tersebut, dia juga meminta warga yang belum divaksinasi untuk segera melengkapinya.

"Vaksinasi dosis penguat ini perlu untuk meningkatkan kembali proteksi kekebalan. Rekomendasi pemerintah, penyuntikan booster dapat dilakukan minimal 6 bulan setelah yang bersangkutan menerima dosis kedua," ungkap Johnny, Sabtu (8/1).

Tak kalah penting, imbuh Menkominfo, pemerintah juga tetap mendorong perluasan cakupan vaksinasi dosis pertama dan kedua.

"Kita membutuhkan kekebalan kelompok di seluruh Indonesia. Ini harus dicapai bersama," tuturnya.

Johnny menjelaskan, hal ini juga dikarenakan program vaksinasi booster akan dilaksanakan di daerah dengan kriteria capaian vaksinasi dosis pertama 70% dan dosis kedua 60%, dengan prioritas bagi populasi berusia di atas 18 tahun.

"Hingga saat ini 244 kabupaten/kota telah memenuhi persyaratan tersebut. Untuk itu, kami mendorong dan meminta dukungan semua pihak untuk percepatan cakupan vaksinasi di wilayah-wilayah lainnya supaya dapat memenuhi kriteria yang ada," tutur Johnny.

Koordinasi persiapan pelaksanaan vaksinasi booster dan vaksinasi anak berlangsung lintas sektoral melibatkan kementerian/lembaga pemerintah dan nonpemerintah, juga beberapa asosiasi terkait.

Terkait dengan penetapan dasar hukum pelaksanaaan vaksinasi booster yang direncanakan dimulai pada Januari ini, pemerintah masih menunggu pertimbangan dari Indonesian Technical Advisory Group of Immunization atau ITAGI.

Pada saat yang sama, lanjut Johnny, pemerintah tetap terus menggalakkan vaksinasi lansia dan vaksinasi anak 6-11 tahun.

"Vaksinasi anak terus berlanjut dan berjalan baik. Para orang tua jangan ragu, mari kita lengkapi vaksinasi anak-anak Indonesia," ajaknya.

Kesempatan yang sama, Johnny mengingatkan masyarakat supaya tetap berhati-hati menyikapi beredarnya berbagai hoaks yang terkait dengan Covid-19, termasuk tentang vaksinasi booster dan vaksinasi anak.

"Kominfo tentu terus melakukan berbagai upaya menangkal disinformasi dan hoaks yang bergulir di tengah masyarakat. Berdampingan dengan hal tersebut, kami harapkan warga juga bijak menyikapinya. Pastikan mengambil informasi dari sumber terpercaya, jangan meneruskan berita yang keliru," tutup Johnny.  (CNN Ind)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda