kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Perdana, Science Film Festival Tahunan Goethe-Institut Hadir secara Virtual

Perdana, Science Film Festival Tahunan Goethe-Institut Hadir secara Virtual

Rabu, 21 Oktober 2020 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Tim Science Film Festival memeragakan eksperimen sains berjudul "Save The Life". [Foto: Goethe-Institut Indonesien]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Science Film Festival, acara tahunan Goethe-Institut, kembali ke Indonesia untuk edisi kesebelas dan untuk pertama kali akan diselenggarakan secara daring di tengah pandemi Covid-19, mulai tanggal 20 Oktober sampai 6 November 2020 di 24 kota. Dengan mengusung tema “Tujuan Pembangunan Berkelanjutan”, festival tahun ini bermaksud mengajak siswa berusia 9-14 tahun untuk menjelajahi berbagai isu di balik Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) melalui film-film serta berbagai demonstrasi eksperimen sains yang menyenangkan.

"Bekerja sama dengan Program Lingkungan PBB (UNEP), Science Film Festival menyoroti berbagai isu di balik Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Melalui seleksi internasional film-film menghibur mengenai sains, teknologi dan lingkungan, festival ini membantu memperluas percakapan tentang isu-isu sentral SDGs. Melalui percakapan ini, festival ini juga hendak menciptakan peluang bagi kita untuk bertindak dan berpartisipasi secara langsung membuat umat manusia dan planet kita menjadi lebih baik," kata Dr. Stefan Dreyer, Direktur Regional Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia dan Selandia Baru dalam konferensi pers virtual pada Selasa (20/10/2020).

Dengan didukung sejumlah mitra loyal, termasuk Kedutaan Besar Republik Federal Jerman, inisiatif “Sekolah: Mitra menuju Masa Depan (PASCH), Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, dan Universitas Paramadina, Science Film Festival 2020 di Indonesia akan memutar 15 film dari Chile, Jerman, Indonesia, Myanmar, Spanyol, dan Thailand yang telah disulihsuarakan ke dalam bahasa Indonesia. Festival ini juga menyediakan bahan ajar dan eksperimen sains yang disarankan untuk kegiatan pembelajaran yang terkait dengan tema tahun ini yang menjadi pelengkap untuk film-film yang ditayangkan.

Film-film terpilih itu dijadwalkan diputar secara bergantian lewat platform daring kepada siswa-siswi di 24 kota, mulai dari Ambon, Denpasar, Bandung, Bogor, Bondowoso, Jakarta, Jayapura, Kupang, Malang, Manado, Mataram, Matauli Pandan, Maumere, Medan, Pontianak, Salatiga, Sidoarjo, Sorong, Supiori, Surabaya, Tangerang, Tomohon, Waingapu, dan Yogyakarta.

Dr. Peter Schoof, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Federal Jerman untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste menyatakan, "Jerman memiliki komitmen kuat terhadap SDGs dan secara intensif mendukung proses perumusan SDGs. Baik Indonesia maupun Jerman telah meraih berbagai pencapaian sejak SDGs disepakati, khususnya dalam hal peningkatan kesetaraan dan kualitas kehidupan. Tetapi perjalanan untuk mencapai SDGs secara penuh masih panjang. Kami percaya pada nilai penting berdialog dan berbagi strategi sukses. SDGs adalah tujuan bersama yang disusun oleh berbagai bangsa, dan mustahil dicapai sendiri-sendiri."

Inger Andersen, Direktur Eksekutif Program Lingkungan PBB (UNEP), dalam kesempatan terpisah mengucapkan bahwa untuk mencapai ambisi kolektif tersebut, kita harus menggunakan semua perangkat yang tersedia guna menciptakan kesadaran akan tujuan-tujuan itu. 

"Setelah maksud SDGs dan maknanya bagi kemanusiaan serta generasi mendatang dipahami dengan baik, barulah kita dapat membangun tekanan politik yang diperlukan untuk menghadirkan perubahan. Program Lingkungan PBB bangga dapat bermitra dengan Goethe-Institut untuk penyelenggaraan Science Film Festival 2020, yang temanya tahun ini berkontribusi memupuk pemahaman ini," katanya. (rls)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda