Senin, 23 Juni 2025
Beranda / Berita / Nasional / Perkuat Pendidikan Vokasi Lewat Teaching Factory, KKP: Taruna yang Siap Kerja

Perkuat Pendidikan Vokasi Lewat Teaching Factory, KKP: Taruna yang Siap Kerja

Minggu, 22 Juni 2025 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Indri

Politeknik KP menggunakan sistem pendidikan vokasi berbasis praktik industri dengan pendekatan teaching factory. [Foto: dok. KKP]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) terus memperkuat sistem pendidikan vokasi berbasis praktik industri dengan pendekatan teaching factory. 

Model ini dinilai mampu menjawab tantangan link and match antara dunia pendidikan dan dunia kerja, khususnya di sektor kelautan dan perikanan.

Teaching factory adalah solusi nyata. Kita ingin lulusan itu tidak hanya pintar secara teori, tapi juga siap kerja, punya etos kerja, dan pengalaman langsung di lapangan,” tegas Kepala BPPSDM KP, I Nyoman Radiarta, dalam pernyataan resmi, Minggu (22/6/2025) di Jakarta.

Langkah ini sudah membuahkan hasil. Dari 2.195 lulusan Politeknik KP Tahun Akademik 2023/2024, sebanyak 76,13 persen (1.671 lulusan) langsung terserap ke dunia industri, usaha, maupun instansi pemerintah. Sementara itu, 23,87 persen lainnya memilih melanjutkan pendidikan, membuka usaha mandiri, atau bekerja di luar sektor kelautan dan perikanan.

“Ini bukti bahwa pendekatan vokasi berbasis praktik nyata bekerja. Mahasiswa kita bukan hanya belajar di kelas, mereka langsung bersentuhan dengan dunia industri,” ujar Nyoman.

Belajar Langsung di Industri

Sebagai bagian dari penerapan teaching factory, peserta Program Taruna Berprestasi (PTB) Batch 2 melakukan kunjungan industri ke PT. Puratos Indonesia, perusahaan terkemuka di bidang bakery, pada awal Juni 2025. Dalam kunjungan ini, taruna mendapatkan pengalaman belajar langsung tentang proses industri pangan serta peluang inovasi dari hasil perikanan.

Menariknya, para taruna juga mengembangkan ide bakery berbahan dasar protein alternatif dari hasil perikanan ” sebagai bagian dari solusi pangan masa depan yang sehat dan berkelanjutan.

“Ini bukan sekadar kunjungan, tapi ajang mengasah kreativitas. Kami ingin taruna bisa berpikir inovatif dan aplikatif,” tambah Nyoman.

KKP berharap pendekatan ini mampu mencetak SDM kelautan dan perikanan yang tidak hanya unggul di bidang teknis, tapi juga adaptif dan inovatif di tengah perubahan kebutuhan industri.[in]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
dpra