kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / PMI Berangkatkan 13 Pekerja ke Jerman, Digaji Tembus Rp43 Juta Per bulan

PMI Berangkatkan 13 Pekerja ke Jerman, Digaji Tembus Rp43 Juta Per bulan

Selasa, 11 Juli 2023 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

BP2MI Lepas 13 Pekerja Migran Indonesia G to G Jerman Sektor Perawat. Foto: ist


DIALEKSIS.COM | Nasional - Sebanyak 13 Pekerja Migran Indonesia (PMI) berangkat ke Jerman untuk memulai pekerjaan di bidang kesehatan sebagai perawat. Keberangkatan mereka dilepas oleh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Diketahui, mereka lolos sebagai perawat di Jerman setelah melalui tahap seleksi dalam program pemerintah yakni Government to Government (G to G).

Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan Jerman merupakan negara dengan mengutamakan perlindungan bagi pekerja. Kata dia, Jerman memiliki undang-undang (UU) keberpihakan terhadap tenaga kerja.

"Kita juga mendorong, agar mereka ini tidak hanya bekerja, mendapat jabatan dan uang saja. Tapi ke depannya bisa dimanfaatkan untuk usaha di dalam negeri," katanya.

Tak hanya, kesejahteraan mereka dipastikan menjadi prioritas. Bahkan ata perawat tersebut akan mendapatkan gaji per bulan yang cukup tinggi.

"Gaji sangat tinggi. Ini bisa dikatakan kalau untuk perawat ya ini gaji tertinggi dibandingkan dengan jabatan perawat di negara lain. Jepang misalnya, Rp23 juta sampai Rp30 juta. Jerman tertinggi Rp41 sampai 43 juta," kata dia dalam keterangannya, Selasa, (11/7/2023).

Ke 13 PMI ini berasal dari beberapa daerah di Indonesia diantaranya dari Karawang, Bekasi, Cianjur, Purwakarta, Jawa Barat, Lumajang, Ponorogo Jawa Timur, Purworejo, Boyolali, Jawa Tengah, Jakarta Barat, DKI Jakarta, Bengkulu, Aceh Jaya, Banda Aceh, dan Tangerang Selatan, Banten.

Benny berharap, PMI yang mendapatkan pekerjaan di negara maju seperti Jerman, Jepang dan Korea Selatan bisa membawa ilmu bisa kembali ke Indonesia.

"Jadi ilmu teknologi itu nantinya bisa dibawa ke negara kita dan dikembangkan dalam membangun desa, Kota/Kabupaten di Indonesia," tuturnya.

Dia juga menyebutkan, penempatan kerja seperti G to G ini harus digelorakan. Karena, mimpi anak-anak muda bangsa Indonesia yang ingin bekerja ke luar negeri tersebut dapat menjadi kenyataan.

"Pihak Jerman saat ini sudah membantu langsung para PMI dengan memberikan pelatihan kepada mereka dan bahkan ada hal-hal tertentu yang sudah ditanggung pihak Jerman," ujarnya.

Kedepan, kata Benny, jika program G To G ini berjalan sukses akan dikembangkan untuk menambah leading sektornya seperti tenaga kerja pada manufaktur/industri dan lain sebagainya.

"Untuk sementara ini hanya perawat, mudah-mudahan nanti kita bisa menyodorkan proposal ke Jerman agar sektor pekerjaan lain dibuka," ungkapnya.

Ia menambahkan, sejauh ini sudah ada sekitar seratusan lebih PMI sudah bekerja sebagai tenaga perawat di lembaga kesehatan Jerman.

"Walau pun yang mendaftar ke kita sudah menembus angka 600-800 orang. Artinya PMI kita ini banyak yang ingin bekerja ke sana," pungkasnya. [okezone.com]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda