kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Polisi: Ahmad Munasif Rafie Pratama Sudah Beli Nomor di Amerika, Tapi Enggak Nyala

Polisi: Ahmad Munasif Rafie Pratama Sudah Beli Nomor di Amerika, Tapi Enggak Nyala

Selasa, 21 Februari 2023 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Jogja, Ahmad Munasir Rafie Pratama. Foto diunggah Sabtu (18/2/2023). (Foto: dok. UII)



DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen Krishna Murti mengatakan Dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Ahmad Munasif Rafie Pratama (AMRP) telah memiliki nomor telepon baru saat dideteksi berada di Boston, Amerika Serikat (AS). Namun, ia menyebut nomor kontak itu belum bisa dihubungi.

"Kita juga sudah dapat nomor Amerikanya dia, tapi enggak nyala. Tapi kan beli nomor di Amerika gampang," kata Khrisna di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (21/2/2023).

Polisi, kata dia, menganggap Ahmad tidak hilang, namun sengaja mengubah rute dari Turki ke Boston. Ia menyebut ada bukti elektronik yang bersangkutan memesan pesawat Istanbul-Boston sebelum berangkat dari Jakarta.

Berdasarkan data dari United States Customs and Border Protection (US CBP), Ahmad dideteksi masuk ke Boston pada 13 Februari.

"Sementara kita menganggap beliau merubah rute perjalanan dengan rutenya adalah Boston Amerika, dengan kepentingan yang kita tidak tahu. Tapi sampai nanti ada bukti-bukti lain, petunjuk-petunjuk lain tentunya akan kita dalami," kata dia.

Lebih lanjut, ia juga menyinggung soal penerbitan yellow notice untuk Ahmad. Krishna mengatakan salah satu indikator penerbitan yellow notice adalah faktor sukarela atau kondisi di luar kehendak sendiri dalam perginya seseorang.

Sebelumnya, Tim Pusat Krisis UII mengaku mengirimkan surat kepada Sekretariat National Central Bureau (NCB)-Interpol Indonesia guna menerbitkan yellow notice pencarian orang hilang untuk Ahmad.

"Kalau voluntary kan sukarela, kalau unvoluntary dia hilang dengan kondisi-kondisi yang di luar dirinya. Nah ini kan kondisi-kondisi yang ada di dirinya, pun kalau dibuatkan atau dikirimkan permohonan yellow notice karena yang keluarkan itu Interpol bukan kami, kami memohon dan kami tahu bahwa itu kemungkinan besar akan ditolak kecuali indikatornya memenuhi," katanya.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda