kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / PPP Minta Ketum Yahya Tak Jadikan NU Bawahan Parpol

PPP Minta Ketum Yahya Tak Jadikan NU Bawahan Parpol

Sabtu, 25 Desember 2021 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Sekjen PPP Arwani Thomafi. [Foto: Ist]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meminta agar Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf bisa membuat Nahdlatul Ulama (NU) tak lagi menjadi sub atau bawahan dari partai politik yang ada.

Sekjen PPP Arwani Thomafi mengatakan salah satu tantangan Yahya Staquf dengan Rais Aam Miftachul Akhyar adalah kemandirian dalam bidang politik dengan menempatkan NU tidak didominasi atau disetir oleh kekuatan politik tertentu.

Arwani berharap Pengurus Wilayah (PWNU) hingga Pimpinan Cabang (PCNU) serta seluruh struktur organisasi NU harus mampu mandiri dan tidak lagi berada di bawah bayang-bayang partai politik tertentu.

Lebih lanjut Arwani berharap Gus Yahya bisa belajar dari Abdurrahman Wahid atau Gus Dur untuk mengembangkan NU ke depan.

Sebelumnya Yahya Staquf mengklaim tidak akan mengulangi peristiwa saat PBNU aktif mendorong Rais Aam Ma'ruf Amin untuk menjadi wakil presiden Joko Widodo di pilpres 2019 lalu. Yahya menegaskan tidak ada lagi capres atau cawapres dari PBNU di pilpres 2024.

Sementara itu, Guru Besar bidang Sosiologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Endang Turmudzi meyakini, Yahya tak akan membawa perubahan signifikan pada NU, terutama dalam arah politik maupun keagamaan.

Menurut dia, Yahya akan melanjutkan sebagian besar peninggalan Said Aqil selama dua periode kepemimpinan.

Endang terutama menyoroti keterlibatan NU dalam politik praktis selama satu dasawarsa terakhir di bawah Said Aqil. Menurut dia, kondisi itu tak akan berubah banyak di bawah Yahya hingga 2024, terlebih dia juga pernah dekat dengan Istana selama menjadi Wantimpres.

Ke depan, dia memperkirakan NU tak akan banyak berkonfrontasi langsung dengan Pemerintahan Presiden Joko Widodo. NU kata dia akan tetap dekat dengan pemerintah, mengingat organisasi itu memiliki wakil di pemerintah, yang diduduki Ma'ruf Amin selaku Wakil Presiden. (CNN Ind)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda