kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Prabowo Jadikan Pusdiklat RS Darurat Karena Pandemi Mengganas

Prabowo Jadikan Pusdiklat RS Darurat Karena Pandemi Mengganas

Rabu, 14 Juli 2021 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Prabowo Subianto (tengah). [Foto: Biro Humas Setjen Kemhan]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto meninjau langsung kesiapan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pertahanan (Pusdiklat Jemenhan) dan Pusdiklat Bahasa (Pusbahasa) di Pondok Labu, Jakarta Selatan, Rabu (14/7/2021), sebagai rumah sakit (RS) satelit bagi RS dr. Suyoto di Bintaro, Jakarta Selatan, yang selama ini telah melayani pasien Covid-19.

Adanya ruangan tambahan yang berlokasi di kedua pusdiklat itu sangat dibutuhkan. Sebab, saat ini pasien Covid-19 yang datang dan dirawat di RS dr. Suyoto dengan kondisi sedang sampai dengan berat jumlahnya meningkat tajam dan menyebabkan tak tertampungnya pasien.

"Kami mengalihkan beberapa kegiatan pokok. Sarana-sarana yang ada terutama badan pendidikan latihan, sarana pendidikan kita sementara kita alihkan. Kita hentikan kursus-kursus. Siswa kita pulangkan, mereka laksanakan kursus virtual. Ruangan-ruangan kita ubah menjadi RS darurat," ujar Prabowo seperti dikutip dari siaran pers Kemhan.

Gedung Pusdiklat Jemenhan dan Pusdiklat Bahasa memiliki daya tampung sebanyak 172 kamar dengan kapasitas 344 tempat tidur. Sebagai RS satelit, akan siapkan pula ruang ICU dan HCU dengan dua ventilator, dan akan dilengkapi dengan oksigen generator untuk mendukung kebutuhan oksigen pasien.

RS satelit ini juga akan dilengkapi dengan perangkat tenaga kesehatan yang dibutuhkan dari RS dr. Suyoto, termasuk di antaranya dokter umum, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis paru, serta dokter anestesi. RS satelit ini akan menampung pasien Covid-19 dengan status sedang.

Selain meninjau kesiapan Pusdiklat Bahasa, Prabowo menyatakan saat ini sedang disiapkan fasilitas tambahan di Badiklat Kemhan Salemba, Pusdiklat Bela Negara di Rumpin Bogor serta Mess Stand By Force di IPSC, Sentul. Dengan demikian, jumlah tempat tidur yang disiapkan oleh Kemhan untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19 mencapai 1.650 tempat tidur di Jabodetabek.

"Jadi kita berhasil dalam waktu dekat menambah tempat tidur kurang lebih 1.650. Dengan instalasi ICU, IGD, dukungan ventilator, oksigen, dan sebagainya," ujar Prabowo.

Dalam kunjungannya, Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menyampaikan apresiasi kepada tenaga kesehatan yang selama ini sudah bekerja, baik tenaga kesehatan organik RS Suyoto maupun komponen pendukung.

"Saya lihat upaya keras staf Kemhan, para dokter, para tenaga kesehatan, para relawan juga banyak dari daerah-daerah sebagai komponen pendukung. Kita ada komponen pendukung kesehatan yang sudah bekerja lebih dari satu tahun di RS Suyoto sebagian kami pindahkan ke sini," kata Prabowo.

Sejak awal pandemi Covid-19, RS dr. Suyoto yang berada di bawah Pusat Rehabilitasi Kemhan di Bintaro Jakarta Selatan telah menjadi RS rujukan bagi pasien Covid-19, baik pegawai Kemhan, personel TNI dan keluarganya serta masyarakat umum, dengan persentase pasien masyarakat umum sekitar 80%.

RS dr. Suyoto memiliki kapasitas sekitar 236 tempat tidur. Namun saat ini RS itu dihadapkan kepada jumlah pasien khususnya pasien Covid-19 yang meningkat tajam, sehingga dibutuhkan sarana dan prasarana serta tenaga medis yang memadai.

Saat ini RS dr Suyoto telah menambah dua tenda di depan IGD Suyoto yang menampung 28 tempat tidur dan 40 tempat tidur lainnya di asrama dengan masing-masing dilengkapi fasilitas oksigen sentral. (CNBC Ind)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda