Beranda / Berita / Nasional / Prabowo Panggil Dua Putra Aceh, Teuku Riefky Harsya dan Sugiono Jelang Pelantikan

Prabowo Panggil Dua Putra Aceh, Teuku Riefky Harsya dan Sugiono Jelang Pelantikan

Selasa, 15 Oktober 2024 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Dua putra Aceh, Teuku Riefky Harsya dan Sugiono, dipanggil oleh Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto, di Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024), dalam rangkaian persiapan jelang pelantikan kabinet Prabowo-Gibran yang akan berlangsung pada 20 Oktober mendatang. Foto istimewa


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh – Dua putra Aceh, Teuku Riefky Harsya dan Sugiono, semakin mengukuhkan posisi mereka dalam kancah politik nasional. 

Keduanya dipanggil oleh Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto, di Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024), dalam rangkaian persiapan jelang pelantikan kabinet Prabowo-Gibran yang akan berlangsung pada 20 Oktober mendatang.

Teuku Riefky Harsya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat, dan Sugiono, politikus Partai Gerindra, kini diisukan akan mengemban jabatan strategis dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

Pemanggilan mereka merupakan bagian dari persiapan formasi calon menteri yang akan menjadi bagian penting pemerintahan baru.

Teuku Riefky Harsya, 52 tahun, bukanlah nama baru dalam politik Indonesia. Sebagai Sekjen Partai Demokrat, Riefky dikenal sebagai salah satu putra Aceh yang berhasil mencapai puncak karir politik nasional. 

Lahir dari pasangan Teuku Syahrul dan Pocut Haslinda Azwar, Riefky tumbuh dalam lingkungan yang sarat akan nilai-nilai kepemimpinan dan sejarah Aceh.

Ayahnya, Teuku Syahrul, merupakan pendiri Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan figur berpengaruh dalam dunia usaha di Indonesia. 

Ibunya, Pocut Haslinda, adalah seorang sejarawan dan budayawan Aceh yang turut membesarkan namanya di kalangan masyarakat Aceh.

Mengenyam pendidikan di institusi bergengsi, Riefky awalnya menempuh studi di Military College of Vermont, Norwich University, Amerika Serikat, sebelum melanjutkan pendidikannya di Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) dan Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB). 

Karier profesionalnya pun terbilang gemilang sebelum memasuki dunia politik, di mana ia sempat menjabat direktur di beberapa perusahaan besar.

Namun, panggilan politik tidak bisa ia hindari. Bergabung dengan Relawan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) pada tahun 2000, Teuku Riefky menjadi salah satu penggerak utama pendirian Partai Demokrat pada tahun 2001. 

Sejak itu, karier politiknya terus melesat, mulai dari Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Jakarta Pusat hingga menjabat Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat di era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono.

Di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Riefky dipercaya menduduki posisi Sekjen pada 2020, sebuah jabatan strategis yang membuat namanya semakin dikenal di kancah politik nasional. 

Pada Pilpres 2024, Teuku Riefky kembali mengambil peran penting sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Komitmennya dalam memenangkan pasangan tersebut membawa namanya kembali menjadi sorotan publik.

Keberhasilan Teuku Riefky mengukuhkan posisinya di tingkat nasional menciptakan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Aceh. Ia merupakan salah satu dari sedikit tokoh Aceh yang berhasil meraih posisi penting dalam struktur partai politik besar di Indonesia. 

Pemanggilannya oleh Prabowo jelang pelantikan kabinet mempertegas sinyal bahwa Riefky kemungkinan besar akan mengisi posisi strategis di pemerintahan mendatang.

Sementara itu, Sugiono, putra kelahiran Takengon, Aceh Tengah, juga menjadi figur penting yang dipanggil Prabowo. Lahir pada 11 Februari 1979, Sugiono meniti karier yang panjang sebelum akhirnya terjun ke politik. 

Besar di dataran tinggi Gayo, Sugiono menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Takengon dan Banda Aceh sebelum diterima di SMA Taruna Nusantara, salah satu sekolah unggulan berasrama di Magelang, Jawa Tengah.

Keinginannya menjadi prajurit membawa Sugiono untuk menempuh pendidikan militer di Norwich University, Amerika Serikat, melalui program beasiswa yang diinisiasi oleh Prabowo Subianto ketika masih menjabat sebagai Danjen Kopassus. 

Setelah lulus, Sugiono sempat bekerja di Amerika Serikat sebelum kembali ke Indonesia dan mengikuti pendidikan perwira di Akademi Militer Magelang.

Karier militernya cukup cemerlang hingga akhirnya ia memilih pensiun dini dengan pangkat terakhir Letnan Satu dan melanjutkan kiprahnya di dunia politik. 

Bergabung dengan Partai Gerindra, Sugiono dengan cepat naik ke posisi strategis di partai tersebut. Pemanggilan oleh Prabowo semakin menguatkan spekulasi bahwa Sugiono akan mendapat tempat di kabinet sebagai Menteri Luar Negeri, posisi yang sangat penting dalam pemerintahan mendatang.

Dengan latar belakang militernya yang kuat dan pengalaman internasional, Sugiono dipandang sebagai sosok yang mampu membawa Indonesia ke kancah diplomasi global dengan visi yang segar. Kehadirannya dalam kabinet juga akan menambah warna dalam komposisi tim pemerintahan Prabowo-Gibran.

Kiprah Teuku Riefky Harsya dan Sugiono dalam pemerintahan mendatang menjadi bukti bahwa Aceh terus melahirkan tokoh-tokoh hebat yang mampu bersaing di level nasional. 

Keduanya mewakili generasi baru pemimpin Aceh yang tidak hanya berkiprah di tanah kelahirannya, tetapi juga di panggung nasional, membawa nama besar Aceh ke kancah politik dan pemerintahan Indonesia.

Sebagai putra Aceh, kehadiran mereka dalam kabinet Prabowo-Gibran menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Aceh, yang berharap kedua tokoh ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pembangunan Indonesia, khususnya Aceh, di masa mendatang.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda