Relawan IKA Undip Tiba di Banda Aceh, Fokus Penyediaan Air Bersih untuk Korban Banjir

Relawan IKA Undip Tiba di Banda Aceh, Fokus Penyediaan Air Bersih untuk Korban Banjir. [Foto: dok. IKA UNDIP]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - IKA Undip Aceh menurunkan tim relawan untuk membantu penanganan bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Aceh. Tim relawan yang diketuai dr. Budi Laksono telah tiba di Banda Aceh pada Jumat (5/12/2025).

Setibanya di Banda Aceh, tim relawan dijemput oleh relawan IKA Undip Aceh bersama pengurus PMI Aceh dan PDDI Aceh, kemudian langsung melakukan koordinasi awal di kawasan Lam Lagang, Banda Aceh.

Ketua IKA Undip Aceh, Prof. Dr. dr. Rajuddin, SpOG(K), Subsp. FER, menyampaikan bahwa fokus utama bantuan relawan kali ini adalah penyediaan air bersih bagi masyarakat terdampak banjir.

“Tim akan membantu pemerintah dalam penyediaan sistem penyulingan air bersih bagi korban banjir. Selain itu, kami juga merencanakan pembangunan stasiun air minum keliling (Starling) untuk menjangkau warga di wilayah terdampak,” ujar Prof. Rajuddin.

Selain penyediaan air bersih, relawan IKA Undip juga merancang program pembangunan rumah cepat (Rumah Z 20) bagi warga yang kehilangan tempat tinggal akibat banjir. Rumah ini dirancang sebagai hunian darurat yang dapat dibangun secara cepat dan fleksibel. Secara teknis, rumah dapat dipasang dalam waktu sekitar 20 menit, dibongkar dalam 10 menit, dan dipindahkan sesuai kebutuhan lokasi. Konsep rumah cepat ini pernah diterapkan pada masa rehabilitasi pascatsunami Aceh 2004, termasuk di wilayah Leupung, Aceh Besar. Saat ini, estimasi biaya pembangunan berkisar Rp 8 juta per unit, menyesuaikan dengan kondisi harga material terkini.

Prof. Rajuddin menambahkan, hingga saat ini IKA Undip Aceh masih terus melakukan penggalangan donasi untuk mendukung seluruh rangkaian kegiatan kemanusiaan tersebut.

“Kami mengajak seluruh alumni dan masyarakat untuk terus bergotong royong membantu saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah,” katanya.

IKA Undip Aceh menegaskan komitmennya untuk terus hadir mendampingi masyarakat Aceh, tidak hanya pada fase tanggap darurat, tetapi juga hingga tahap pemulihan pascabencana. [*]