DIALEKSIS.COM | Semarang - Suasana berbeda tampak di Asrama Mahasiswa Aceh di kawasan Tembalang, Semarang. Ruangan yang sebelumnya lengang kini dipenuhi tumpukan bantuan pangan. Karung beras, dus makanan instan, minyak goreng, hingga gula disusun rapi, menandai respons cepat Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terhadap kebutuhan mahasiswa perantau yang terdampak banjir bandang di kampung halaman.
Bantuan ini dikirim hanya sehari setelah Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meninjau langsung asrama tersebut. Ketua Ikatan Pelajar Aceh Semarang, Muhammad Haekal Halifah, menyebutkan bantuan logistik itu akan segera dikemas menjadi paket bingkisan. “Bantuan ini luar biasa. Sangat vital untuk kebutuhan sehari-hari kami,” ujarnya, Kamis (11/12/2025).
Kunjungan Gubernur Luthfi berlangsung dalam suasana penuh empati. Ia menggelar dialog ngudha rasa bersama mahasiswa dari Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat yang sedang menempuh pendidikan di Semarang. Banyak di antara mereka tak mampu menahan tangis saat menceritakan kondisi keluarga di kampung: listrik padam, BBM sulit didapat, sinyal komunikasi hilang, dan aliran dana bulanan terputus.
Salah seorang mahasiswa Undip asal Aceh, Dwi P., menggambarkan kekalutan yang sempat ia alami. “Aktivitas di kampung terhenti total. Sulit sekali berkomunikasi, apalagi menerima biaya bulanan,” ujarnya.
Melihat situasi itu, Gubernur Luthfi langsung menginstruksikan agar bantuan logistik dikirim tanpa penundaan. Tak berhenti di situ, ia juga menawarkan bantuan jangka panjang berupa pembayaran kos untuk tiga bulan dan dukungan biaya kuliah bagi mahasiswa yang membutuhkan.
Kehadiran seorang pemimpin daerah yang responsif membuat para mahasiswa merasa jauh lebih tenang. Dwi mengaku perhatian Gubernur Luthfi memberi kepastian emosional di tengah situasi sulit.
“Beliau bilang siap menjadi ayah kami. Rasanya aman sekali. Jawa Tengah benar-benar terasa seperti rumah,” ungkapnya dengan nada haru.
Nur Dalila, mahasiswa Aceh yang akrab disapa Lala, turut merasakan hal serupa. Ia mengaku sempat kehilangan fokus belajar karena khawatir terhadap keluarga di kampung.
“Tapi setelah perhatian dari Pak Gubernur dan warga di sini, kami bisa kembali fokus kuliah,” tuturnya.
Bantuan spontan dari warga Jawa Tengah juga berdatangan setelah kunjungan Gubernur, menambah rasa diterima para mahasiswa di perantauan. Saat ini tercatat sekitar 140 mahasiswa Aceh menempuh pendidikan di Semarang sebagian besar memilih Jawa Tengah karena kualitas pendidikan yang baik dan biaya hidup yang terjangkau.
“Atas nama seluruh mahasiswa Aceh di Semarang, kami ucapkan terima kasih kepada Gubernur Luthfi, Wakil Gubernur Taj Yasin, dan masyarakat Jawa Tengah. Bapak Luthfi adalah ayah kami, dan Jawa Tengah adalah rumah,” tutup Haekal.