DIALEKSIS.COM | Jakarta - Ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin mengatakan saat ini sudah 60,9% atau sekitar 423,23 triliun anggaran PEN yang dicairkan. 

Menurutnya, ada relokasi anggaran PEN, untuk fokus lebih besar kepada program perlindungan sosial yang naik Rp 234,33 triliun dibanding sebelumnya Rp 203,90 triliun. Selanjutnya, di sektor kesehatan juga ditingkatkan menjadi Rp 97,26 triliun dari sebelumnya Rp 87,55 triliun.

"Kenaikan cukup besar di sektor kesehatan ini dikarenakan rencana kita untuk melakukan program vaksinasi," ujarnya dalam keterangan pers secara virtual dari Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (25/11/2020).

Adapun perincian anggarannya adalah sebagai berikut:

Sektor kesehatan sudah disalurkan Rp 36,69 triliun atau 40,81% dari pagu

Sektor insentif usaha Rp 44,82 triliun atau 37,16%

Sektor perlindungan sosial Rp 203,6 triliun atau 86,88%

Sektor UMKM Rp 97,05 triliun atau 84,53%

Sektor kementerian/lembaga dan pemda Rp 36,06 triliun atau 54,66%

Sektor pembiayaan korporasi disalurkan Rp 2 triliun atau 3,22 %

"Ada beberapa realokasi, beberapa program yang dimasukkan ke dalam program ekonomi harus bisa menyerap tenaga kerja dan bisa berputar. Salah satu yang dilihat adalah pertanian. Itu sebabnya food estate masuk ke sana, karena masih bisa terus berjalan. Program pertanian dan perikanan adalah sektor industri paling banyak menyerap tenaga kerja Indonesia," pungkasnya. (CNBC Indonesia)