kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / WHO Teliti 3 Obat Untuk Covid-19, Tedros: Libatkan Ribuan Peneliti

WHO Teliti 3 Obat Untuk Covid-19, Tedros: Libatkan Ribuan Peneliti

Kamis, 12 Agustus 2021 20:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Tedros Adhanom Ghebreyesus. [Foto: AFP]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa 52 negara saat ini sedang menguji coba tiga obat anti-inflamasi untuk pengobatan pasien Covid-19.

WHO mengumumkan melalui situs resminya bahwa, ketiga obat yang sedang diuji klinis itu terdiri dari artesunate, imatinib, dan infliximab.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa uji klinis ini akan melibatkan ribuan peneliti di lebih dari 600 rumah sakit di 52 negara.

"Ada banyak varian, dan semua varian dapat muncul di manapun di planet ini. Jadi, melibatkan banyak tempat di banyak negara dan kawasan akan membantu kami mendapatkan jawaban secepat mungkin," tutur Tedros.

Dilansir dari Reuters, artesunate sudah digunakan untuk pengobatan malaria parah. Sementara itu, imatinib biasanya diberikan kepada pasien kanker tertentu.

Infliximab sendiri sudah kerap digunakan untuk penyakit sistem imun, seperti Crohn's Disease dan rheumatoid arthritis.

WHO menyatakan bahwa dalam uji coba ini, artesunate akan diberikan dari nadi selama tujuh hari. Obat produksi Ipca itu akan diberikan sesuai dosis yang direkomendasikan untuk perawatan malaria parah.

Untuk Imatinib, uji coba akan dilakukan secara oral sehari sekali. Uji obat produksi Novartis itu akan dilakukan selama 14 hari.

Sementara itu, WHO juga akan menguji Infliximab melalui nadi. Obat produksi Johnson and Johnson itu akan diberikan sekali sehari.

Tedros kemudian menyatakan bahwa Finlandia akan menjadi negara pertama yang menguji coba obat-obat itu ke pasien Covid-19.

Lebih lanjut Tedros meminta semua negara bekerja sama untuk memerangi penyebaran virus corona varian Delta dan mendesak akses luas terhadap upaya-upaya penanganannya.

Ia juga meminta pihak yang berniat memberikan suntikan vaksin ketiga itu untuk lebih dulu mendonasikan dosis itu kepada negara-negara miskin.

Meski WHO sudah menyerukan penundaan tersebut, sejumlah negara masih tetap menyatakan bakal memberikan dosis ketiga vaksin Covid-19 kepada warganya. (CNN Ind)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda