kip lhok
Beranda / Gaya Hidup / Olah Raga / Mantan Juara Grand Sumo Akebono Meninggal pada Usia 54 Tahun

Mantan Juara Grand Sumo Akebono Meninggal pada Usia 54 Tahun

Kamis, 11 April 2024 23:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : PONZAY

Pegulat sumo Akebono pada sebuah upacara di Jepang pada tahun 1998. (azuhiro Nogi/Agence France-Presse - Getty Images)


DIALEKSIS.COM| Hawai - Mantan pegulat sumo, Akebono Taro, yang adalah juara utama Yokozuna kelahiran luar negeri pertama, meninggal dunia pada usia 54 tahun.

Lahir di Hawaii, Akebono memasuki dunia sumo pada tahun 1988, tahun yang sama dengan dua bersaudara mantan Yokozuna, Wakanohana dan Takanohana. Akebono dipromosikan ke peringkat tertinggi olahraga tersebut pada Januari 1993.

Akebono memiliki tinggi 203 sentimeter dan berat lebih dari 200 kilogram pada puncak karirnya. Dirinya memenangkan 11 kejuaraan sebelum pensiun pada tahun 2001. Akebono mengundurkan diri dari olahraga tersebut pada tahun 2003. Ia kemudian bertarung di berbagai acara seni bela diri campuran dan gulat profesional. Sumber mengatakan ia meninggal karena gagal jantung. Dia meninggal karena gagal jantung pada awal April saat menerima perawatan di rumah sakit Tokyo, menurut pernyataan dari keluarganya yang didistribusikan oleh militer Amerika Serikat di Jepang pada hari Kamis (11/4/2024).

Ketika ia menjadi yokozuna, atau juara utama pegulat sumo, ke-64 di Jepang pada tahun 1993, ia menjadi pegulat kelahiran luar negeri pertama yang meraih gelar tertinggi olahraga tersebut dalam 300 tahun sejarah modernnya. Ia kemudian memenangkan total 11 kejuaraan besar, dan kesuksesannya membuka era di mana pegulat kelahiran asing mendominasi level tertinggi olahraga nasional Jepang.

Akebono meninggalkan istrinya, Christine Rowan, putri Caitlyn, 25, dan putra Cody, 23, dan Connor, 20, menurut keluarga.Pada tahun 2001, ia pensiun dari olahraga tersebut pada usia 31 tahun, dengan alasan masalah lutut kronis. Dia kemudian melatih pegulat muda, dan juga berkompetisi dalam kickboxing, gulat profesional, dan seni bela diri campuran.

(ZAY/NHK)



Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda