Patrick Kluivert masuk bursa calon pelatih Timnas Indonesia pengganti Shin Tae Yong. Foto: marca

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Nama Patrick Kluivert menjadi sorotan publik di Indonesia. Pengumuman penunjukannya sebagai pelatih baru Timnas Indonesia, menggantikan Shin Tae-yong, memicu berbagai reaksi. Tak hanya rekam jejak kariernya yang dikulik, silsilah keluarganya pun ramai dibahas di media sosial.

Kluivert disebut-sebut memiliki garis keturunan Indonesia melalui jalur Suriname. Ayahnya, Kenneth Kluivert, diketahui berkewarganegaraan Suriname, negara yang menjadi tujuan migrasi besar-besaran warga Indonesia, khususnya Jawa, pada masa kolonial Belanda. Banyak keturunan Jawa yang kini menetap di Suriname.

Meski demikian, hingga kini Patrick Kluivert belum pernah memberikan konfirmasi apakah ayahnya memiliki darah Indonesia.

Respons Warganet

Isu soal garis keturunan Indonesia Kluivert menimbulkan beragam tanggapan di kalangan warganet. Sebagian menyambutnya dengan antusiasme, sementara lainnya menyampaikan komentar bernada humor.

@irwndfrry:

“Kalau narasinya nanti Kluivert punya darah Indonesia atau asal-usul Suriname disambungkan, bakal seru. Apalagi kalau dia sampai bilang ‘Saya mengenal Indonesia’ atau ‘Darah saya Indonesia’.”

@EwinSetyo:

“Kluivert berdarah Belanda-Suriname. Bahasa Suriname kan ada unsur Jawa. Mungkin ini alasan dia bisa lebih mudah berkomunikasi dengan pemain seperti Arhan.”

@faisalrosanto:

“Saat perkenalan nanti, pasti ada kaitan dengan Suriname. Jangan kaget kalau Kluivert mulai belajar beberapa kata dalam bahasa Jawa, seperti ‘kulonuwun’.”

@LuthviCandra4:

“Kalau PSSI bilang, ‘Hebat, kan, kita? Dapat pelatih keturunan Indonesia,’ dan ada yang menentang, pasti yang menentang langsung disebut buzzer.”

@RioSyihab63409:

“Kalau benar seluruh warga Suriname adalah keturunan Indonesia, bayangkan kita bisa merekrut pemain kelas dunia seperti Gravenberch, Gakpo, Depay, atau Xavi Simons, cukup berbekal garis keturunan.”

@KosmaMago:

“Orang Indonesia pasti bangga banget kalau Kluivert ternyata punya hubungan jauh dengan nenek buyutnya yang pernah tinggal di Sidoarjo. Langsung dianggap sah jadi orang Indonesia.”