Ikatan Mahasiswa Alumni Dayah Aceh (IMADA). Foto: for Dialeksis

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ikatan Mahasiswa Alumni Dayah Aceh (IMADA) mengajak seluruh pemuda Aceh untuk berperan aktif dalam mempromosikan norma-norma Islami selama pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang akan berlangsung di Aceh dan Sumatera Utara pada 8-20 September 2024.

PON kali ini akan menjadi ajang kompetisi bagi 38 provinsi di Indonesia yang akan berlaga di berbagai cabang olahraga. 

Sebagai tuan rumah, Aceh memiliki kesempatan emas untuk tidak hanya mengejar prestasi olahraga, tetapi juga memperkenalkan budaya dan nilai-nilai Islami kepada para tamu dari seluruh Indonesia.

Furqan Fiqri, Ketua Humas PB IMADA, menyampaikan bahwa PON di Aceh bukan hanya sekadar perhelatan olahraga, tetapi juga momentum penting untuk menunjukkan kekayaan budaya dan ketaatan masyarakat Aceh terhadap syariat Islam. 

"Seperti halnya Piala Dunia di Qatar yang sukses mempromosikan nilai-nilai Islami dan berhasil menarik perhatian dunia, kita juga harus bisa memanfaatkan momen ini untuk membranding Aceh sebagai daerah yang kuat dalam menjalankan syariat Islam," ujarnya kepada Dialeksis.com, Rabu 24 Juli 2024.

Pada PON sebelumnya yang diadakan di Papua, Aceh berhasil menempati urutan ke-12. Dengan menjadi tuan rumah tahun ini, diharapkan Aceh tidak hanya dapat meningkatkan peringkat, tetapi juga memanfaatkan kesempatan ini untuk memperlihatkan keindahan dan kearifan lokalnya yang berbasis syariat.

"Oleh karena itu, kami mengajak seluruh elemen pemuda Aceh untuk bergotong royong menjaga dan mempromosikan nilai-nilai Islami selama ajang PON berlangsung. Ini adalah saat yang tepat untuk menunjukkan kepada seluruh Indonesia bahwa Aceh adalah daerah yang memegang teguh syariat Islam serta memiliki adat dan budaya yang kuat," tambah Furqan.

Furqan mengatakan bahwa seluruh masyarakat Aceh diharapkan dapat berpartisipasi aktif dan menunjukkan keramahtamahan serta ketaatan terhadap aturan-aturan Islam selama PON berlangsung. 

Dengan kekompakan dan semangat kebersamaan, Aceh dapat memanfaatkan momen besar ini untuk meninggalkan kesan positif di mata seluruh provinsi yang akan berkunjung.

"Mari kita sama-sama membranding Aceh di mata provinsi-provinsi lain yang akan bertamu ke tempat kita. Dengan mempromosikan norma Islami dan menjaga aturan-aturan agama, kita bisa menjadikan momen besar ini sebagai ajang untuk mempromosikan Aceh sebagai tempat yang terselimuti syariat Islam serta adat dan budaya yang sangat terjaga," pungkasnya.***