kip lhok
Beranda / Gaya Hidup / Olah Raga / Percasi Aceh Sudah Lakukan Seleksi Untuk Atlet PON

Percasi Aceh Sudah Lakukan Seleksi Untuk Atlet PON

Jum`at, 04 Agustus 2023 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Baga
Atlet Catur Pelatda Aceh yang meraih prestasi di salah satu event di Malaysia, mampu meraih emas dan medali perunggu didampingi Sekum Percasi Aceh dan pelatih (foto/dokumen Percasi Aceh)

DIALEKSIS.COM| Banda Aceh - Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Provinsi Aceh dituding tidak melakukan seleksi atlet yang akan berlaga di PON XXI Aceh- Sumut 2024. Pihak Pengprov disebut-sebut menunjuk langsung petarung, pemikir di 64 petak hitam putih ini.

Mendapat tudingan dan kritikan ini, ahirnya Pengurus Percasi Aceh memberikan klarisifikasi. Sebelumnya Dialeksis.com sudah menayangkan berita pada Kamis (03/08/2023) dengan judul Bukan melalui seleksi, PL Atlet untuk PON Aceh- Sumut Cabor Catur Diprotes

Terkait dengan berita tersebut, Pengprov Percasi Aceh melalui Sekretaris Umum (Sekum) Pengprov Aceh,Teuku Ardiansyah memberikan penjelasan kepada Dialeksis.com, Jumat (04/08/2023).

Menurut Pak T, panggilan akrab Sekum Percasi Aceh ini, dalam perekrutan atlet pelatda PON Aceh untuk cabor catur tetap menjunjung tinggi dan melaksanakan sistem seleksi atlet.

“Sistem seleksi yang dianut Pengprov Percasi dalam perekrutan para atlet pelatda PON dengan sistem data base terkait prestasi yang telah diraih atau ditoreh para atlet catur Aceh selama periode terdekat dengan melihat sejumlah event besar yang digelar Pengprov,” jelas Teuku Ardiansyah.

Seluruh atlet terbaik di seluruh Aceh diundang untuk ikut ambil bagian dalam event- event tersebut. Pengprov membuat daftar list nama-nama atlet berprestasi Aceh yang mengikuti berbagai event Open Aceh, seperti Open Aceh di Madinatul Zahra Banda Aceh, di Pidie dan Open Aceh turnamen catur lainnya.

“Ada lebih 25 atlet catur terbaik Aceh yang masuk dalam daftar list yang Pengprov nilai berprestasi dan pantas mewakili Aceh untuk dikirim ke Pelatda PON binaan KONI Aceh,” sebutnya.

Dijelaskan Teuku, dari sejumlah nama-nama tersebut diciutkan lagi menjadi 4 atlet terbaik dari yang terbaik, untuk dimasukkan dalam tim catur Pelatda PON sesuai quota yang diminta KONI Aceh.

Menurut pegiat catur ini, terpilihlah 4 nama atlet Pelatda PON Aceh, mereka; MN Sarmadoli (Aceh Besar), MN Irwandi (Aceh Tengah), MF Zulkhairi (Banda Aceh) dan Hunter Chalid (Banda Aceh). Mereka ini khususnya 3 nama diatas yang merupakan Master Nasional Catur ini adalah para juara event-event besar yang digelar Pengprov Percasi Aceh.

“Namun, ada segelintir atlet yang menyatakan perekrutan atlet Pelatda PON cabor catur tidak melalui seleksi menjadi tanda tanya kami. Mereka hanya berfikir bahwa seleksi itu harus dipanggil seluruh atlet catur Aceh lalu dikumpulkan disebuah gedung dan diadu tempur untuk memilih 4 orang,” sebutnya.

Menurut Teuku, seleksi untuk PON bukan event cilet-cilet. Pengprov tidak berani asal tunjuk atau sekedar seleksi atlet untuk dikirim ke Pelatda PON binaan KONI Aceh. Pengprov menyeleksi atlet melalui sistem seleksi data base prestasi atletnya.

“Sistem seleksi penentuan 4 atlet pelatda ini sangat mendadak dan sempit waktu yang diberitahukan KONI Aceh. Pengprov harus berani menetapkan porsi yang tepat. Jika salah dalam penentuan atlet, maka nama Pengprov yang menjadi taruhannya. Hanya dalam waktu sepekan lebih Pengprov harus mengirim nama-nama mereka ke KONI Aceh,” sebut Teuku.

“Alhamdulilah setelah penentuan 4 atlet Pelatda yang merupakan hasil putusan rapat pleno Pengprov Percasi Aceh dan disahkan Ketum Pengprov Percasi Aceh Bpk. H. Ihsanuddin MZ, SE, MM. Kemudian Pengprov langsung menggelar event besar se-Aceh, dimana setiap daerah diminta mengirim 2 atau 3 atlet terbaik mereka untuk mengikuti turnamen tersebut,” jelasnya.

Terbukti Pengprov tidak salah pilih, jelas Pak T, memang mereka yang terbaik sehingga berhasil menjuarai berbagai event yang diselengarakan.

“Perekrutan atlet PON merupakan domain Pengprov dan Pengprov faham atlet-atlet catur Aceh yang mana yang harus dipilih. Pengprov punya data base tentang atlet Aceh yang sudah melalui seleksi berbagai event open Aceh,” sebutnya.

Perekrutan atlet catur Aceh yang kini sedang melakukan pemusatan latihan (Pelatda) merupakan atlet berprestasi Aceh. Itu terbukti pihak KONI Aceh menaikan grade untuk cabor catur, semula hanya desentralisasi kini naik menjadi sentralisasi.

“Alhamdulilah, ke empat atlet Pelatda ini juga sudah memenuhi target Pengprov Percasi Aceh yang dibebankan KONI Aceh. Pada event PORA 2022 di Pidie seluruh atlet Peltada ini meraih medali emas,” jelasnya.

Selain itu, sebut Pak T, pihak KONI Aceh juga memberikan bonus saat atlet Pelatda Aceh ini meraih prestasi di sejumlah turnamen catur di Maylasia, dimana atlet Aceh ini meraih 1 emas, 3 perak dan 1 perunggu.

Demikian dengan petatih, dipilihnya Dian Maulana sebagai pelatih, selain memiliki lesensi pelatih, juga memeliki skil, sehingga dalam rapat pleno pengurus Penprov dia dipercayakan untuk membawa bendera Percasi Aceh.

Petalih ini, jelas Sekum, selain memiliki lisensi pelatih juga memiliki skil dalam bidang IT (informasi dan tehnologi), sehingga sangat sesuai untuk memoles atlet lewat program-program komputerisasi. Aceh tidak perlu biaya besar untuk menyewa pelatih berkaliber nasional.

“Semoga atlet atlet catur yang kini sedang mempersiapkan diri , akan menjadi atlet yang siap diterjunkan di vent PON XXI. Kita doakan semoga semuanya berjalan dengan baik,” tutup Teuku Ardiansyah.


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda