kip lhok
Beranda / Gaya Hidup / Olah Raga / Performa Liverpool Kian Morosot, Butuh Keajaiban

Performa Liverpool Kian Morosot, Butuh Keajaiban

Minggu, 14 Februari 2021 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ekspresi pemain Liverpool usai kalah dari Brighton di pekan ke-22 Premier League 2020/2021 © AP Photo


DIALEKSIS.COM | Olahraga - Liverpool  hancur sehancur hancurnya di musim ini setelah kalah 1-3 dari Leicester City di pekan ke 24 Liga Inggris di Stadion King Power, Sabtu (13/2).

Harapan menang atas Leicester sempat muncul setelah Mohamed Salah membobol gawang Kasper Schmeichel di menit ke-67. Akan tetapi, pelanggaran pemain pengganti, Thiago Alcantara, jadi petaka bagi Liverpool.

Pelanggaran Thiago kepada Harvey Barnes yang disahkan VAR di menit ke-77 itu adalah awal bencana Liverpool di markas Leicester. Tuan rumah menyamakan kedudukan lewat tendangan bebas James Maddison yang berasal dari tendangan bebas tersebut di menit ke-78.

Hanya dalam 7 menit sejak gol Maddison itu, Leicester bisa membalikkan kedudukan hingga akhirnya menang 3-1 atas Liverpool berkat tambahan gol Jamie Vardy dan Harvey Barnes.

Kekalahan itu tampaknya tidak jadi akhir penderitaan The Reds. Dalam laga-laga berikutnya, Liverpool berpotensi melanjutkan rapor buruk tersebut.

Untuk bisa lepas dari kesialan di musim ini, Jordan Henderson dan kawan-kawan membutuhkan lebih dari sekadar keberuntungan. Juara bertahan Liga Inggris itu bisa berharap Tuhan mengulurkan tangan-Nya guna mengangkat mereka masa-masa kelam saat ini.

Keperkasaan The Reds dalam dua musim sebelumnya luntur di musim ini. Badai cedera jadi penyebab utama performa Liverpool compang-camping sepanjang musim.

Tidak tampak Liverpool yang tampil luar biasa musim lalu. Tidak tampak Liverpool yang mencetak rekor menjadi juara Liga Inggris usai menyisakan 7 laga. Nyaris tidak ada bekasnya Liverpool sebagai tim juara bertahan yang mengoleksi 99 poin pada musim lalu.

Kekalahan telak 2-7 dari Aston Villa pada pekan keempat bisa jadi 'pintu' kesialan Liverpool di musim ini. Pasalnya, usai laga tersebut Liverpool justru kehilangan bek andalan Virgil van Dijk untuk waktu yang lama pada pertandingan berikutnya, melawan Everton.

Satu bulan berikutnya giliran tandem Van Dijk, Joe Gomez yang naik meja perawatan. Kehilangan dua bek tengah andalan membuat Liverpool limbung di semua ajang pada musim ini.

Pada bulan Liverpool hanya menang satu pertandingan dari empat laga, dua di antaranya berujung kekalahan. Mereka juga tersingkir dari Piala FA oleh Manchester United.

Di akhir Januari, masalah Liverpool soal pemain yang cedera bertambah, Joel Matip dan Fabinho menyusul Gomez serta Van Dijk. Cedera pemain ini coba diatasi Liverpool dengan mendatangkan Ben Davies serta Ozan Kabak.

Sayangnya, perekrutan pada menit-menit akhir jendela transfer Januari tidak memberikan dampak bagi klub asak Kota Pelabuhan itu. Secara beruntun Liverpool kalah dari Brighton and Hove Albion serta Manchester City.

Yang paling parah, Ben Davies cedera sebelum melawan Leicester City, sedangkan Ozan Kabak blunder dalam debutnya bersama Liverpool setelah salah dalam komunikasi dengan kiper Alisson Becker ketika menghadapi The Foxes.

Catatan buruk berupa lima kekalahan di sepanjang 2021 membuat Jurgen Klopp menyerah membawa Liverpool mempertahankan gelar juara Premier League.

Meski Liga Inggris menyisakan 14 laga lagi, Klopp tidak yakin tim asuhannya bisa mengejar Man City yang makin konsisten di musim ini [cnnindonesia.com].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda