kip lhok
Beranda / Gaya Hidup / Olah Raga / TV Cina Menarik Pertandingan Arsenal Setelah Ozil Berkomentar Untuk Uighur

TV Cina Menarik Pertandingan Arsenal Setelah Ozil Berkomentar Untuk Uighur

Senin, 16 Desember 2019 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Mesut Ozil, seorang Jerman asal Turki mengutuk keras Cina terkait minoritas muslim Uighur. [Foto: Resul Rehimov/Anadolu]

DIALEKSIS.COM | Cina - Penyiar negara Cina, CCTV, telah menarik pertandingan antara Arsenal dan Manchester City dari programnya setelah pemain tengah Gunners Mesut Ozil menyatakan dukungannya kepada Uighur di Xinjiang.

Ozil, seorang Jerman asal Turki, mengutuk tindakan keras China terhadap minoritas Muslim di wilayah barat dalam sebuah tweet pada hari Jumat (13/12/2019), sementara mengkritik negara-negara Muslim karena gagal berbicara menentang kebijakan China terhadap minoritas Muslim Uighur.

Pertandingan Liga Premier hari Minggu (15/12/2019) di London antara Arsenal dan Manchester City awalnya akan disiarkan langsung oleh saluran olahraga CCTV tak lama setelah tengah malam pada hari Senin, menurut jadwal yang diterbitkan sebelumnya di akun resmi Weibo liga.

Namun, pada hari Minggu, CCTV mengganti pertandingan sesuai jadwalnya dengan pertandingan yang direkam sebelumnya antara Tottenham dan Wolverhampton Wanderers.

"Quran [Quran] sedang dibakar ... Masjid-masjid ditutup ... sekolah-sekolah Muslim dilarang ... Ulama agama dibunuh satu per satu ... Saudara-saudara secara paksa dikirim ke kamp-kamp," tulis Ozil dalam Turki di akun Twitter-nya pada hari Jumat.

"Orang-orang Muslim diam. Suara mereka tidak terdengar," ia menulis di latar belakang bidang biru dengan bulan sabit putih, bendera yang oleh separatis Uighur disebut sebagai Turkestan Timur.

Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kelompok hak asasi manusia memperkirakan bahwa antara satu dan dua juta orang, sebagian besar etnis Muslim Uighur, telah ditahan dalam kondisi yang keras di kamp-kamp di Xinjiang sebagai bagian dari apa yang disebut Beijing sebagai kampanye anti-terorisme.

Dalam sebuah laporan September lalu, kelompok hak asasi manusia yang bermarkas di AS, Human Rights Watch, menuduh pemerintah China melakukan "kampanye sistematis pelanggaran hak asasi manusia" terhadap warga Uighur di Xinjiang.

Setelah awalnya menyangkal kamp-kamp itu ada, Cina sekarang menggambarkannya sebagai sekolah kejuruan yang bertujuan meredam daya tarik "ekstremisme" dan kekerasan Islamis.

Sementara itu, Arsenal pada hari Sabtu menjauhkan diri dari komentar Ozil, dengan mengatakan pihaknya "selalu berpegang pada prinsip tidak melibatkan diri dalam politik". (aljazeera)



Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda