kip lhok
Beranda / Gaya Hidup / Olah Raga / Wanita Perancis Pecahkan Rekor Panjat Menara Eiffel

Wanita Perancis Pecahkan Rekor Panjat Menara Eiffel

Rabu, 10 April 2024 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Prancis - Seorang wanita Perancis memecahkan rekor panjat tali dunia setelah mencapai lantai dua Menara Eiffel pada hari Rabu (10/4/2024). Anouk Garnier (34). mendaki 110 meter dalam 18 menit untuk mencetak rekor baru dan mengumpulkan uang untuk pencegahan dan dukungan kanker.

“Impian saya menjadi kenyataan. Ini ajaib,” kata Garnier, setelah menaiki tali gantung bebas untuk mencapai rekor dua menit lebih cepat dari yang diperkirakan. “Jika ada satu hal yang tidak pernah saya ragukan, itu adalah bahwa saya akan melakukannya.”

Dia menambahkan: “Ada banyak pasang surut dalam perjalanan menuju rekor ini. Cuaca tidak selalu mendukung saya dan kami harus mengoordinasikan agenda semua pihak yang terlibat dalam proyek monumental ini. Tapi saya tidak pernah berhenti mempercayainya. Kepuasan dan kegembiraan yang saya peroleh hari ini jauh lebih besar. Ini adalah mimpi gila yang menjadi kenyataan.”

Rekor dunia sebelumnya dipegang oleh atlet Afrika Selatan Thomas Van Tonder yang memanjat tali sejauh 90 meter antara Menara Soweto di Johannesburg pada tahun 2020. Atlet Denmark Ida Mathilde Steensgaard memegang rekor putri setelah memanjat tali sejauh 26 meter di Gedung Opera Kopenhagen pada tahun 2022. Garnier kini memegang rekor pendakian tertinggi dan pendakian tertinggi untuk wanita. Dia mulai panjat tali pada tahun 2022 setelah memenangkan kejuaraan dunia rintangan untuk kategori usianya dan mencari tantangan baru. Dia bilang dia terinspirasi oleh kesuksesan Steensgaard.

“Saya berkata dalam hati: 26 meter tidaklah terlalu jauh, monumen apa yang bisa saya panjat?” katanya kepada AFP.

Garnier mengatakan dia telah mempersiapkan diri selama satu tahun untuk tantangan hari Rabu dan senang melihat keluarganya saat dia turun. Pendaki tersebut mengatakan dia juga ingin menggalang dana untuk Liga Melawan Kanker setelah ibunya didiagnosis mengidap penyakit tersebut. Dia sekarang berencana untuk kembali ke lomba lari rintangan dan akan membawa obor Olimpiade di Marseille pada bulan Mei, tetapi dia mengakui bahwa dia sudah memikirkan tantangan masa depan. [afp]
Keyword:


Editor :
Ponzay

riset-JSI
Komentar Anda